UNSP lepas saham Guntung Idamanusa



JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) kembali menjual anak usaha demi meraih dana segar untuk membayar utang. Kali ini, UNSP melepas seluruh saham di PT Guntung Idamanusa (GIN) senilai US$ 41,29 juta kepada PT Berkat Sawit Sejati (BSS) dan PT Mitra Sistra.UNSP menjual cucu usahanya tersebut lewat PT Grahadura Leidongprima (GLP) dan PT Sumbertama Nusapertiwi (SNP), yang merupakan anak usaha emiten Grup Bakrie itu. GLP menguasai 38.119 saham (99,97%) saham GIN, sementara 10 saham sisanya dikuasai SNP.UNSP telah melepas GIN pada 17 Juli 2013. Tapi, transaksi ini baru terungkap dalam laporan keuangan per 30 Juni 2013 yang dirilis Jumat (27/9). Transaksi ini tak sebatas pengalihan saham GIN. "GLP juga mengalihkan hak tagih di GIN sebesar US$ 35,71 juta kepada BSS," tulis manajemen UNSP dalam laporan keuangan per 30 Juni 2013 tersebut.Transaksi GIN tersebut merupakan aksi kelanjutan dari program divestasi anak usaha UNSP. Pada 18 Desember 2012, UNSP telah menandatangani perjanjian jual beli aset enam anak usaha yang bernaung dalam sub-grup Agri International Resources Pte. Ltd (AIRPL) dengan pihak ketiga yang tidak disebutkan identitasnya.Keenam anak usaha UNSP itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. Ada dua jenis aset yang telah dijual. Pertama, UNSP melego aset tetap enam anak usaha itu di luar hak guna usaha (HGU) dan tanaman perkebunan. UNSP juga menjual persedian yang dimiliki enam anak usaha itu, kecuali minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit.Hingga 31 Desember 2012, UNSP telah menerima pembayaran atas penjualan aset tetap senilai US$ 29,61 juta. Dari transaksi ini, UNSP mengklaim laba penjualan aset tetap senilai Rp 33,28 miliar.Kedua, keenam anak usaha UNSP turut melego aset tidak lancar yang dimilikinya. UNSP mengklasifikasikan empat aset tidak lancar yang  tersedia untuk dijual. Yakni, bibit tanaman senilai Rp 6,9 miliar, tanaman perkebunan enam anak usaha senilai total Rp 531,24 miliar.Lalu, aset tetap enam entitas anak senilai Rp 15,58 miliar. Serta, goodwill enam anak usaha senilai Rp 1,98 triliun. Goodwill adalah selisih antara biaya akuisisi perusahaan dan anak usaha dengan nilai wajar aset yang diperoleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo