JAKARTA. Kinerja PT Bakrie Plantation Tbk (UNSP) makin melorot. Hingga kuartal-III 2013, perusahaan ini hanya mampu membukukan penjualan Rp 1,43 triliun. Jumlah itu merosot 37,94% dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 1,98 triliun. Padahal beban pokok penjualan UNSP mulai berkurang 20% menjadi Rp 1 triliun. Selain penjualan yang turun, UNSP juga dihadang rugi selisih kurs dan beban keuangan yang tinggi. Tengok saja, rugi selisih kurs melonjak 546% menjadi Rp 805,4 miliar. Sementara beban keuangan melonjak menjadi Rp 301,7 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 273 miliar. Ini membuat UNSP menderita rugi bersih Rp 792,9 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, emiten sawit ini masih membukukan laba Rp 6,43 miliar. Industri sawit memang kurang bersinar di tahun ini. Harga crude palm oil (CPO) masih tertekan. Dari penjualan selama sembilan bulan, seluruh komoditas yang dijual UNSP mengalami penurunan. Misalnya saja, penjualan produk kelapa sawit dan turunannya hanya mencapai Rp 998,67 miliar. Padahal, tahun lalu, penjualan kelapa sawit bisa mencapai Rp 1,15 trliun.
UNSP rugi Rp 792 M di kuartal-III 2013
JAKARTA. Kinerja PT Bakrie Plantation Tbk (UNSP) makin melorot. Hingga kuartal-III 2013, perusahaan ini hanya mampu membukukan penjualan Rp 1,43 triliun. Jumlah itu merosot 37,94% dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 1,98 triliun. Padahal beban pokok penjualan UNSP mulai berkurang 20% menjadi Rp 1 triliun. Selain penjualan yang turun, UNSP juga dihadang rugi selisih kurs dan beban keuangan yang tinggi. Tengok saja, rugi selisih kurs melonjak 546% menjadi Rp 805,4 miliar. Sementara beban keuangan melonjak menjadi Rp 301,7 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 273 miliar. Ini membuat UNSP menderita rugi bersih Rp 792,9 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, emiten sawit ini masih membukukan laba Rp 6,43 miliar. Industri sawit memang kurang bersinar di tahun ini. Harga crude palm oil (CPO) masih tertekan. Dari penjualan selama sembilan bulan, seluruh komoditas yang dijual UNSP mengalami penurunan. Misalnya saja, penjualan produk kelapa sawit dan turunannya hanya mencapai Rp 998,67 miliar. Padahal, tahun lalu, penjualan kelapa sawit bisa mencapai Rp 1,15 trliun.