JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) benar-benar akan menerbitkan surat utang alias obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Penerbitan obligasi global ini akan dilangsungkan pada semester I 2011 atau paling lambat awal semester II tahun depan."Jumlah obligasi yang akan kami terbitkan sekitar US$ 200 juta," kata Presiden Direktur UNSP Ambono Januriato. Menurut Ambono, dana ini akan digunakan untuk membayar kembali alias refinancing obligasi sebesar US$ 160 juta pada Oktober 2011. Sisanya, dana tersebut akan digunakan untuk membayar sejumlah utangnya baik kepada perbankan maupun institusi keuangan lainnya. Maklum saja, Ambono bilang, total utang UNSP beserta anak usahanya mencapai US$ 430 juta. Dengan refinancing ini nantinya utang jatuh tempo UNSP akan lebih lama.Ambono menargetkan obligasi ini akan memiliki jangka waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Ia juga berharap suku bunga obligasinya akan bisa sama dengan suku bunga obligasi yang akan jatuh tempo. "Semoga bisa sekitar 10,75%," ucapnya.Nah, untuk melancarkan aksinya, UNSP mengaku sudah ada lima invesment banking yang siap berminat menjadi arranger obligasi ini. Saat ini, UNSP masih melakukan seleksi. Jika tak meleset, setelah Lebaran UNSP akan memutuskan siapa yang menjadi arranger. "Kemungkinan kami akan tunjuk satu hingga dua arranger," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UNSP seleksi arranger obligasi US$ 200 juta
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) benar-benar akan menerbitkan surat utang alias obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Penerbitan obligasi global ini akan dilangsungkan pada semester I 2011 atau paling lambat awal semester II tahun depan."Jumlah obligasi yang akan kami terbitkan sekitar US$ 200 juta," kata Presiden Direktur UNSP Ambono Januriato. Menurut Ambono, dana ini akan digunakan untuk membayar kembali alias refinancing obligasi sebesar US$ 160 juta pada Oktober 2011. Sisanya, dana tersebut akan digunakan untuk membayar sejumlah utangnya baik kepada perbankan maupun institusi keuangan lainnya. Maklum saja, Ambono bilang, total utang UNSP beserta anak usahanya mencapai US$ 430 juta. Dengan refinancing ini nantinya utang jatuh tempo UNSP akan lebih lama.Ambono menargetkan obligasi ini akan memiliki jangka waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Ia juga berharap suku bunga obligasinya akan bisa sama dengan suku bunga obligasi yang akan jatuh tempo. "Semoga bisa sekitar 10,75%," ucapnya.Nah, untuk melancarkan aksinya, UNSP mengaku sudah ada lima invesment banking yang siap berminat menjadi arranger obligasi ini. Saat ini, UNSP masih melakukan seleksi. Jika tak meleset, setelah Lebaran UNSP akan memutuskan siapa yang menjadi arranger. "Kemungkinan kami akan tunjuk satu hingga dua arranger," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News