JAKARTA. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) kembali mendapat dana segar. Pada 16 Agustus lalu, emiten perkebunan ini mendapat dana US$ 22,66 juta dari tambahan penerbitan equity-linked notes. Ini semacam surat utang yang tingkat keuntungannya dikaitkan dengan pergerakan harga saham. Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan UNSP Fitri Barnas menjelaskan, surat utang itu sejatinya sudah diterbitkan pada 18 Februari 2010. Saat itu, investor baru menyerap US$ 77,44 juta. Padahal, berdasarkan kesepakatan dengan investor, UNSP bisa menerbitkan equity-linked notes hingga US$ 100 juta. Pada 16 Agustus itu, salah satu investor surat utang ini, yaitu Arch Advisory Limited, membeli lagi senilai US$ 22,66 juta. Jadi, UNSP telah menerbitkan total US$ 100 juta. Penambahan penerbitan equity-linked notes itu akan menambah total utang UNSP. Hingga semester I-2010, total utang UNSP mencapai Rp 6 triliun. Sementara, yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 543,64 miliar.
UNSP tambah utang senilai US$ 22,66 juta
JAKARTA. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) kembali mendapat dana segar. Pada 16 Agustus lalu, emiten perkebunan ini mendapat dana US$ 22,66 juta dari tambahan penerbitan equity-linked notes. Ini semacam surat utang yang tingkat keuntungannya dikaitkan dengan pergerakan harga saham. Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan UNSP Fitri Barnas menjelaskan, surat utang itu sejatinya sudah diterbitkan pada 18 Februari 2010. Saat itu, investor baru menyerap US$ 77,44 juta. Padahal, berdasarkan kesepakatan dengan investor, UNSP bisa menerbitkan equity-linked notes hingga US$ 100 juta. Pada 16 Agustus itu, salah satu investor surat utang ini, yaitu Arch Advisory Limited, membeli lagi senilai US$ 22,66 juta. Jadi, UNSP telah menerbitkan total US$ 100 juta. Penambahan penerbitan equity-linked notes itu akan menambah total utang UNSP. Hingga semester I-2010, total utang UNSP mencapai Rp 6 triliun. Sementara, yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 543,64 miliar.