JAKARTA. Kondisi pasar batu bara global yang kurang kondusif memberikan dampak yang cukup signifikan bagi PT United Tractors Tbk (UNTR). Tahun ini, manajemen mengerem pengeluaran belanja modal atau capital expenditure (capex).Asal tahu saja, UNTR menetapkan capex sebesar US$ 230 juta untuk tahun 2013. Sementara, berdasarkan penelusuran KONTAN, tahun 2012 lalu, manajemen menganggarkan capex senilai US$ 650 juta."Memang kami melakukan sedikit penyesuaian. Kondisi pasar batu bara global memang belum stabil," ujar Gidion Hasan, President Director UNTR, Senin (22/4).Tapi, penurunan capex tersebut bukan selalu menyoal turunnya kondisi pasar. Capex juga sangat erat kaitannya dengan aksi akuisisi yang dilakukan perusahaan.Tahun ini, UNTR hanya melakukan satu akuisisi atas PT Asmin Bara Bronang (ABB). Sebelumnya, kepemilikan saham UNTR atas ABB mencapai 60%. Dengan akusisi tersebut, maka manajemen memiliki saham dengan porsi 75%. Adapun nilai akuisisi tersebut menelan dana US$ 60 juta.Bandingkan dengan langkah akuisisi yang lebih rajin dilakukan oleh manajemen UNTR pada tahun lalu. Tahun 2012, manajemen sukses mengakuisisi tiga perusahaan tambang, yaitu PT Duta Nurcahya, PT Duta Sejahtera dan PT Borneo Berkat Makmur.Selain akuisisi, capex tersebut juga akan dialokasikan untuk anak usahanya, PT Pama Persada Nusantara. Manajemen akan mengalokasikan US$ 190 juta untuk anak usahanya yang satu ini. "Sementara hingga Maret, capex nya sudah kami gunakan US$ 50 juta," pungkas, Gidion.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UNTR anggarkan capex lebih sedikit di 2013
JAKARTA. Kondisi pasar batu bara global yang kurang kondusif memberikan dampak yang cukup signifikan bagi PT United Tractors Tbk (UNTR). Tahun ini, manajemen mengerem pengeluaran belanja modal atau capital expenditure (capex).Asal tahu saja, UNTR menetapkan capex sebesar US$ 230 juta untuk tahun 2013. Sementara, berdasarkan penelusuran KONTAN, tahun 2012 lalu, manajemen menganggarkan capex senilai US$ 650 juta."Memang kami melakukan sedikit penyesuaian. Kondisi pasar batu bara global memang belum stabil," ujar Gidion Hasan, President Director UNTR, Senin (22/4).Tapi, penurunan capex tersebut bukan selalu menyoal turunnya kondisi pasar. Capex juga sangat erat kaitannya dengan aksi akuisisi yang dilakukan perusahaan.Tahun ini, UNTR hanya melakukan satu akuisisi atas PT Asmin Bara Bronang (ABB). Sebelumnya, kepemilikan saham UNTR atas ABB mencapai 60%. Dengan akusisi tersebut, maka manajemen memiliki saham dengan porsi 75%. Adapun nilai akuisisi tersebut menelan dana US$ 60 juta.Bandingkan dengan langkah akuisisi yang lebih rajin dilakukan oleh manajemen UNTR pada tahun lalu. Tahun 2012, manajemen sukses mengakuisisi tiga perusahaan tambang, yaitu PT Duta Nurcahya, PT Duta Sejahtera dan PT Borneo Berkat Makmur.Selain akuisisi, capex tersebut juga akan dialokasikan untuk anak usahanya, PT Pama Persada Nusantara. Manajemen akan mengalokasikan US$ 190 juta untuk anak usahanya yang satu ini. "Sementara hingga Maret, capex nya sudah kami gunakan US$ 50 juta," pungkas, Gidion.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News