KONTAN.CO.ID - Rencana PT United Tractors Tbk terjun ke bisnis setrum pada tahun ini sepertinya cukup mulus. Enam bulan pasca mengabarkan bergabung dalam proyek investasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati B unit 5 dan 6, kini proyek tersebut akan masuk tahap pembangunan. Saat ini, proyek PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 dalam tahap piling. "Mudah-mudahan akhir bulan Agustus ini sudah bisa groundbreaking," kata Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk kepada KONTAN, Senin (21/8). Informasi saja, gambaran sederhana dari proses piling adalah proses mempersiapkan lapisan tanah sebelum akhirnya siap menyangga konstruksi bangunan di atasnya. Aktivitas ini biasa memanfaatkan beragam alternatif alat. Salah satunya adalah mesin bore mini crane.
Sekadar kilas balik, catatan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 9 Februari 2017 menyebutkan , United Tractors menjadi salah satu pemegang saham PT Bhumi Jati Power, perusahaan listrik swasta alias independent power producer (IPP) proyek PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 sejak 13 Februari 2017. United Tractors melalui anak perusahaan bernama PT Unitra Persada Energia, menguasai 25% saham Bhumi Jati Power. Saham Bhumi Jati Power selebihnya adalah milik dua perusahaan asal Jepang. Sumitomo Corporation Group menguasai 50% saham sedangkan The Kansai Electric Power Co., Inc. Group mendekap 25% saham. Dalam materi paparan publik 9 Agustus 2017 lalu, manajemen United Tractors menyebutkan Bhumi Jati Power telah mencapai tahap financial close atawa kesepakatan perjanjian pendanaan proyek dengan para kreditur pada 31 Maret 2017. Itu berarti sekitar 1,5 bulan pasca mereka menyatakan bergabung tadi. Padahal, Bhumi Jati Power sebenarnya sudah berdiri sejak September 2015. Perusahaan itu bahkan sudah meneken perjanjian jual-beli listrik atau
power purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak dua tahun yang lalu atau pada 21 Desember 2015. Kemudian 7 September 2016, PPA tersebut kemudian diamandemen. Suplai batubara Menurut rencana, PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 bakal berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) dengan target penyelesaian pembangunan tahun 2021. Lokasinya di Jepara, Jawa Tengah atau berdekatan dengan PLTU Tanjung Jati B unit 1 hingga 4. Proyek itu adalah bagian dari mega proyek listrik 35.000 MW pemerintah.
Nilai investasi pembangunan PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 mencapai US$ 4,2 miliar. Sumber pembiayaannya berasal dari pinjaman The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi tujuh bank komersial. Tiga di antaranya adalah Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. United Tractors belum membeberkan proyeksi pendapatan PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6. Namun yang jelas, perusahaan berkode saham UNTR di BEI itu tak hanya akan mendapatkan pendapatan berulang atas penjualan listrik ke PLN selama 25 tahun. United Tractors juga berpeluang mendapatkan pendapatan dari penjualan batubara ke pembangkit listrik di PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6. United Tractors akan menyuplai sepertiga dari total kebutuhan batubara PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6. "Kebutuhan batubara per tahun sekitar 7 juta ton yang disuplai dari beberapa supplier lokal," tutur Sara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie