UNTR & Energia Prima Nusantara Kenalkan Inovasi Hijau di Electricity Connect 2024



KONTAN.CO.ID - PT United Tractors Tbk (UT), bersama anak perusahaannya PT Energia Prima Nusantara (EPN) turut berpartisipasi pada acara Electricity Connect 2024. Pada acara ini UT dan EPN memperkenalkan inovasi hijau sebagai upaya Perusahaan dalam mendukung transisi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Adapun inovasi yang dikenalkan oleh UT dan EPN meliputi solusi bisnis hijau, pengembangan pembangkit hijau, serta ekosistem hidrogen hijau. Dalam pelaksanaannya, acara ini diselenggarakan secara langsung pada tanggal 20-22 November 2024 di Jakarta Convention Center.

Direktur UT sekaligus Presiden Direktur EPN, Iwan Hadiantoro, menyampaikan bahwa UT dan EPN akan senantiasa mendorong inovasi untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Salah satu segmen bisnis UT di sektor energi yang diwakili oleh EPN memiliki peran penting dalam pengembangan EBT dan menjadi integral dari Grup UT dalam memperluas jangkauan solusi energi bersih.

"Kami percaya bahwa inovasi EBT merupakan langkah penting dalam menuju masa depan yang lebih baik. Melalui partisipasi kami di Electricity Connect 2024, UT bersama EPN ingin menunjukkan komitmen kuat kami dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia," ujar Iwan Hadiantoro


Pada acara ini, UT memperkenalkan EPN sebagai entitas utama dalam inisiatif EBT di Indonesia. Perjalanan EPN dalam menyediakan energi bersih telah berlangsung melalui berbagai proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Dengan pengalamannya yang luas, EPN terus mengembangkan energi hijau yang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Saat ini, portofolio EPN mencakup beberapa proyek energi terbarukan, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hydro), dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal). Berbagai proyek ini menunjukkan kontribusi nyata EPN dalam menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. UT dan EPN akan terus mengembangkan solusi yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.

“Selain menciptakan inovasi berdasarkan portofolio yang sudah ada, EPN juga memperkenalkan beberapa inisiatif baru yang siap mendukung diversifikasi energi terbarukan di masa depan yaitu, Waste to Energy, Microbial Fuel Cells, dan Hydrogen. Portofolio baru ini menunjukkan upaya kami dalam menghadirkan solusi energi terbarukan yang lebih beragam dan berkelanjutan. Kami berharap teknologi ini dapat menjadi alternatif solusi yang efektif bagi masyarakat dan industri Indonesia,” ujar Wakil Presiden Direktur EPN, Chinthya Theresa.

Dengan hadirnya berbagai inovasi ini, UT Group dan EPN berupaya mempercepat transformasi energi terbarukan dan menghadirkan solusi yang tepat bagi masyarakat Indonesia. Partisipasi UT dan EPN dalam acara Electricity Connect 2024 menjadi langkah strategis dalam mendukung agenda hijau Indonesia, sekaligus memperkenalkan teknologi mutakhir yang dapat menjawab tantangan kebutuhan energi di masa depan.

Sekilas Tentang United Tractors PT United Tractors Tbk (UT) yang dikenal sebagai distributor alat berat terbesar di Indonesia telah berdiri sejak tahun 1972. Saat ini UT telah berkembang dan memiliki lima pilar bisnis, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi dan Energi. Sebagai kontribusi UT terhadap pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), UT secara konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjunjung tinggi keberlanjutan.

ESG United Tractors Sebagai perusahaan alat berat, pertambangan, dan energi kelas dunia, serta pengalaman selama lebih dari 52 tahun di Indonesia, UT berkomitmen untuk menghadirkan masa depan yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui penerapan prinsip ESG yang efektif dengan memperhatikan lingkungan, berdampak baik bagi sosial masyarakat, serta menjunjung tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh level operasi bisnisnya. Di sisi lainnya, UT juga melakukan optimalisasi kompetensi, keahlian, dan aset strategis yang dimiliki untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia.

Sekilas Tentang PT Energia Prima Nusantara Berdiri pada tanggal 28 Februari 2014. Pada awalnya Perseroan memiliki pasokan energi listrik yang terintegrasi dengan bisnis di sektor batu bara dan infrastruktur pendukung, dimana Perseroan memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik mulut tambang PAMA-1 dengan kapasitas 2×15 MW yang terletak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pembangkit listrik tersebut menjadi penyuplai listrik Mining Cluster Improvement Program (MCIP) Grup PAMA dengan skema Wilayah Usaha Ketenagalistrikan (“WUK”). Tahun 2018, new stream business beralih ke sektor Energi Terbarukan, mulai dari penyediaan PLTS Atap secara sistematik dengan total instalasi sebesar 17 MWp dan progress instalasi sebear 17 MWp, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) baik yang dikembangkan sendiri oleh EPN melalui PT Uway Energi Perdana untuk Proyek PLTM Besai Kemu 7 MW ataupun melalui entitas anak usahanya, PT Arkora Hydro Tbk, serta pembangunan jaringan transmisi distribusi yang dikembangkan oleh PT Bina Pertiwi Energi yang juga sebagai salah satu entitas usaha di bawah EPN.  Selain itu, EPN juga merampungkan akuisisi new business yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geothermal Project PT Supreme Energy Rantau Dedap di Sumatera Selatan dengan kapasitas 91,2 MW.

ESG PT Energia Prima Nusantara Sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor penyedia energi listrik di Indonesia, kami menyadari bahwa aspek lingkungan merupakan bagian yang sangat vital dalam perjalanan di bisnis energi dan kami memiliki komitmen dalam penyediaan energi listrik yang ramah bagi lingkungan. Dalam mendukung program ESG di bisnis PLTU, EPN memiliki langkah strategis dalam percepatan implementasi Co-Firing Biomass dengan memproduksi dan melakukan bauran woodchip dan sawdust sebesar 3% dari total konsumsi bahan bakar (coal) yang digunakan. Hal ini juga menjadi upaya mereduksi karbon di lingkungan sekitar PLTU. Pengelolaan limbah B3 dan Non B3 menggunakan prinsip 3R yaitu, Reduce, Reuse dan Recycle. Salah satu pengelolaan terbesar adalah pengelolaan Fly Ash dan Bottom Ash dengan memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai ekonomis seperti menjadikan produk concrete Batako dan Paving Block.

Baca Juga: Prospek Kinerja United Tractors (UNTR) Hingga Akhir 2024 Beserta Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti