JAKARTA. Pasar komoditas yang lesu memaksa PT United Tractors Tbk mencari celah bisnis lain. Perusahaan yang menyandang kode saham UNTR itu, kini, menggenjot bisnis distribusi bus. Perseroan gencar menjual bus bermerek Scania yang sudah dipasarkannya sejak 2004. Roy Hamonangan, Departemen Head Strategic Marketing Scania, mengatakan, emiten itu berniat mengikuti tender pengadaan bus Trans Jakarta. "Kami sudah melakukan presentasi ke Gubernur DKI Jakarta Jokowi (Joko Widodo). Tanggapannya bagus," ujar Roy optimistis, Kamis (18/7). Scania menawarkan jenis bus gandeng ke Trans Jakarta. Roy mengklaim, bus buatan produsen asal Swedia itu, memiliki spesifikasi yang cocok dengan kebutuhan bus Trans Jakarta. Untuk memenangkan proyek itu, UNTR akan mengikuti dua tender.
Tender pertama dilakukan pemerintah DKI Jakarta dan tender kedua oleh operator Trans Jakarta. Tidak hanya proyek pengadaan bus Trans Jakarta saja, UNTR juga melirik pengadaan bus operasional bandara. Anak usaha PT Astra International Tbk ini sudah melakukan pendekatan ke beberapa operator bandara. Salah satunya PT Angkasa Pura II untuk pengadaan bus di Bandara Soekarno Hatta. Suplai PT Pindad Namun, Roy belum bisa memastikan kapan proyek itu akan gol. Pasalnya, keduanya masih dalam tahap penjajakankedua proyek tersebut masih penjajakan. Yang jelas, saat ini, United Tractors tetap fokus memasarkan bus Scania ke sejumlah perusahaan otobus (PO), terutama yang melayani pasar premium. Menurut Roy, pasar bus premium masih menunjukkan tren pertumbuhan. Bus kelas atas tersebut biasa digunakan sebagai kendaraan pariwisata. Belum lama ini, Scania meluncurkan jenis bus baru yaitu Scania K360 IB. Bus yang menggunakan mesin berkapasitas 13.000 cc dan 360 tenaga kuda itu melengkapi produk Scania yang sudah ada, yakni Scannia K310 IB. Produk baru ini nampaknya belum banyak berkontribusi terhadap penjualan Scania secara keseluruhan. Roy mengestimasi, rata-rata penjualan bus Scania tidak banyak berubah, yaitu 50 unit per tahun. Sekedar informasi, United Tractors mendatangkan Scania menggunakan sistem complete knock down (CKD). Kapasitas perakitan mencapai 250 unit per tahun. "Lokasi perakitan di fasilitas United Tractors yang ada di Cawang (Jakarta Timur)," tutur Roy. Selain penetrasi di pasar bus, perseroan juga akan menggenjot beberapa sektor bisnis lain. Mmisalnya, bisnis mesin dan genset. UNTR berambisi bisa segera merealisasikan kerjasama dengan salah satu badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT Pindad. Rencana kerjasama ini mangkrak. Asal tahu saja, pembahasan kerja sama dengan Pindad sudah dilakukan sejak dua tahun.
UNTR berniat menyuplai kebutuhan mesin panser Pindad. Namun hingga saat ini, kata Roy, kedua belah pihak belum menemukan titik temu. "Pindad kan punya spesifikasi khusus militer, sehingga butuh proses yang agak panjang," kata dia. UNTR memang harus bekerja keras untuk bisa bertahan di masa-masa sulit. Maklum, hingga saat ini pasar komoditas masih fluktuatif. Padahal, kinerja UNTR sangat dipengaruhi komoditas, terutama batubara. Sepanjang Januari-Mei 2013, penjualan alat berat merek Komatsu UNTR melorot 42,99% dari periode sama tahun lalu yang sebanyak 3.279 unit. Melempemnya penjualan alat berat Komatsu tersebut disebabkan pelemahan harga komoditas, baik di sektor pertambangan batubara maupun perkebunan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Amailia Putri