JAKARTA. Sumber penghasilan PT United Tractors Tbk (UNTR) selain dari penjualan alat berat juga datang dari penjualan batubara. Direktur Keuangan UNTR Gidion Hasan menargetkan, volume penjualan batubara yang diperoleh dari tambang miliknya sendiri tahun depan bisa mencapai sekitar 4,5 juta ton. UNTR memiliki tiga wilayah kuasa pertambangan, yaitu Dasa Eka Jasatama (DEJ), Tuah Turangga Agung (TTA) dan Agung Bara Prima yang seluruhnya berlokasi di Kalimantan. "Produksi yang ada di DEJ diharapkan stabil, tetapi dari TTA ada kenaikan sekitar 1,5 juta ton," jelasnya.Sepanjang tahun ini, penjualan batubara dari DEJ diperkirakan mencapai 2,5 juta ton. Sedangkan dari TTA sebanyak 477.000 ton. Adapun ABP baru akan mulai operasi secara komersial paling cepat akhir 2012 mendatang.Terkait target pendapatan dan laba bersih, Gidion enggan mengungkapkannya. Ia hanya menargetkan margin laba kotor untuk penjualan alat berat per unit sektor pertambangan sebesar 10% hingga 11%. Sedangkan penjualan alat berat non pertambangan margin laba kotor tahun depan diharapkan bisa sebesar 13% hingga 14%.Adapun untuk kontrak pertambangannya (PAMA) diproyeksikan margin bisa mencapai 15% hingga 16%. "Itu dengan asumsi cuaca normal," imbuh Gidion. Untuk harga batubara, tahun depan diperkirakan akan mencapai US$ 90 per ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UNTR menargetkan penjualan batubara di 2011 capai 4,5 juta ton
JAKARTA. Sumber penghasilan PT United Tractors Tbk (UNTR) selain dari penjualan alat berat juga datang dari penjualan batubara. Direktur Keuangan UNTR Gidion Hasan menargetkan, volume penjualan batubara yang diperoleh dari tambang miliknya sendiri tahun depan bisa mencapai sekitar 4,5 juta ton. UNTR memiliki tiga wilayah kuasa pertambangan, yaitu Dasa Eka Jasatama (DEJ), Tuah Turangga Agung (TTA) dan Agung Bara Prima yang seluruhnya berlokasi di Kalimantan. "Produksi yang ada di DEJ diharapkan stabil, tetapi dari TTA ada kenaikan sekitar 1,5 juta ton," jelasnya.Sepanjang tahun ini, penjualan batubara dari DEJ diperkirakan mencapai 2,5 juta ton. Sedangkan dari TTA sebanyak 477.000 ton. Adapun ABP baru akan mulai operasi secara komersial paling cepat akhir 2012 mendatang.Terkait target pendapatan dan laba bersih, Gidion enggan mengungkapkannya. Ia hanya menargetkan margin laba kotor untuk penjualan alat berat per unit sektor pertambangan sebesar 10% hingga 11%. Sedangkan penjualan alat berat non pertambangan margin laba kotor tahun depan diharapkan bisa sebesar 13% hingga 14%.Adapun untuk kontrak pertambangannya (PAMA) diproyeksikan margin bisa mencapai 15% hingga 16%. "Itu dengan asumsi cuaca normal," imbuh Gidion. Untuk harga batubara, tahun depan diperkirakan akan mencapai US$ 90 per ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News