KONTAN.CO.ID - Pada hari ini, PT United Tractors Tbk (UNTR) memulai proses pembangunan fase kontruksi PLTU Jawa IV berkapasitas 2 x 1.000 MW. Perusahaan yang memiliki bisnis inti alat berat dan pertambangan ini menandai awal perdana langkah menggarap bisnis ketenagalistrikan melalui proyek perdana ini. Melalui anak usahanya PT Unitra Persada Energia, perusahaan menggenggam 25% saham PT Bhumi Jati Power. Selain dimiliki UNTR, saham PT Bhumi Jati Power juga dikuasai Sumitomo Coorporation Group dengan penguasaan 50% saham dan The Kansai Electric Co Inc Group yang mendekap 25% saham. Harapannya PLTU Jawa IV akan selesai pada tahun 2021. Asal tahu saja, untuk membangun PLTU Jawa IV perusahaan harus mengeruk kocek dalam dengan investasi mecapai US$ 4,2 miliar yang berasal dari pinjaman The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi perbankan lainnya. Nantinya, perusahaan akan mendapatkan recurring income dari beroperasinya pembangkit listrik tersebut, apalagi perusahaan sudah menandatangani purchase power agreement (PPA) selama 25 tahun dengan PLN.
UNTR mulai pembangunan PLTU Jawa IV 2x1.000 mw
KONTAN.CO.ID - Pada hari ini, PT United Tractors Tbk (UNTR) memulai proses pembangunan fase kontruksi PLTU Jawa IV berkapasitas 2 x 1.000 MW. Perusahaan yang memiliki bisnis inti alat berat dan pertambangan ini menandai awal perdana langkah menggarap bisnis ketenagalistrikan melalui proyek perdana ini. Melalui anak usahanya PT Unitra Persada Energia, perusahaan menggenggam 25% saham PT Bhumi Jati Power. Selain dimiliki UNTR, saham PT Bhumi Jati Power juga dikuasai Sumitomo Coorporation Group dengan penguasaan 50% saham dan The Kansai Electric Co Inc Group yang mendekap 25% saham. Harapannya PLTU Jawa IV akan selesai pada tahun 2021. Asal tahu saja, untuk membangun PLTU Jawa IV perusahaan harus mengeruk kocek dalam dengan investasi mecapai US$ 4,2 miliar yang berasal dari pinjaman The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi perbankan lainnya. Nantinya, perusahaan akan mendapatkan recurring income dari beroperasinya pembangkit listrik tersebut, apalagi perusahaan sudah menandatangani purchase power agreement (PPA) selama 25 tahun dengan PLN.