KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) menyatakan pelarangan izin ekspor untuk mineral mentah salah satunya bijih bauksit pada Juni 2023 tidak akan berdampak pada target-target yang sudah ditetapkan di tahun ini. Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis menyatakan dampak dari pelarangan ekspor mineral sudah dimasukkan dalam estimasi penjualan alat berat United Tractors sejak awal tahun. “Sehingga sementara ini tidak mengubah target kami. Sektor yang menopang
demand adalah batubara, kehutanan, dan konstruksi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).
Baca Juga: Penjualan Komatsu United Tractors (UNTR) di April 2023 Turun 41,8% Sebagaimana diketahui, United Tractors membidik penjualan alat berat Komatsu pada tahun ini sebanyak 6.000 unit atau lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5.700 unit. Naiknya proyeksi penjualan alat berat ini karena adanya kesanggupan pihak Komatsu untuk memasok alat berat hingga mencapai jumlah tersebut. Melansir catatan
Kontan.co.id sebelumnya, pada April 2023 UNTR sudah memenuhi 35,26% dari target penjualan tahun ini. Sara menilai, sejauh ini penjualan komatsu masih in-line dengan target yang dipasang.
Per-April 2023, penjualan Komatsu sebanyak 2.116 unit atau naik 2,61% dari periode yang sama di tahun lalu (Januari-April 2022) sebanyak 2.062 unit. Mayoritas penjualan United Tractors masih didominasi oleh sektor pertambangan, yakni mencapai 63% dari total penjualan, disusul penjualan ke sektor konstruksi sebesar 15%, sektor kehutanan sebesar 13%, dan sektor agribisnis sebesar 7%. Adapun pangsa pasar alias
market share Komatsu per April 2023 sebesar 32%.
Baca Juga: Kinerja Operasional United Tractors (UNTR) Tumbuh Per April 2023, Kecuali Emas Adapun pada 4 bulan pertama tahun ini, United Tractors mencatatkan peningkatan produksi batubara dan pengupasan lapisan tanah atau
overburden removal di Pamapersada Nusantara. Perinciannya, produksi batubara sebesar 36,9 juta ton atau naik 14,24% yoy dan pengupasan lapisan tanah 332,8 juta bank cubic meters (bcm) atau naik 18,3% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli