UNTR tebar dividen 2011 Rp 635 per saham



JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen senilai total Rp 2,3 triliun atau Rp 635 per saham. Jumlah ini setara 40% dari laba bersih tahun buku 2011 yang mencapai Rp 5,9 triliun.

Dividen senilai Rp 185 per saham sejatinya telah dibagikan ke investor pada 11 November 2011. Dus, sisa dividen Rp 450 per saham akan dibayar pada 30 Mei nanti.

Berdasarkan harga saham UNTR kemarin (20/4) di posisi Rp 31.150 per saham, maka imbal hasil dividen atau dividend yield yang diterima investor sebesar 2,04%.


Direktur Keuangan UNTR Gidion Hasan menjelaskan, setelah dikurangi dividen, dana senilai Rp 20,16 miliar atau 0,34% laba bersih 2011 dialokasikan sebagai dana cadangan. Adapun selebihnya digunakan untuk modal kerja dan belanja modal atau capital expenditure (capex).

UNTR dan seluruh anak usaha mengalokasikan US$ 500 juta untuk capex 2012. Dana ini akan digunakan untuk operasional perusahaan, tidak termasuk dana akuisisi.

UNTR terus mematangkan rencana akuisisi dua tambang, masing-masing berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimatan Tengah. Kedua akuisisi ini tengah memasuki tahap akhir dari due diligence.

"Kami berharap sebulan kemudian sudah dapat kepastian apakah akan meneruskan proses akuisisi tersebut," ujar Gidion, kemarin. Kandungan batubara dari kedua tambang tersebut di atas 5.800 kalori.

Apabila proses pengambilalihan mencapai kesepakatan, manajemen UNTR akan memakai dana hasil rights issue untuk mendanai akuisisi tersebut. Di tahun lalu, UNTR sukses menerbitkan saham baru atau rights issue senilai US$700 juta. Dana rights issue yang masih tersisa hingga kemarin senilai US$ 150 juta.

Emiten penyedia alat berat ini cukup serius melebarkan sayap bisnisnya ke sektor pertambangan batubara. UNTR memiliki dua anak usaha di bidang ini, yaiti PT Prima Multi Mineral dan PT Tuah Turangga Agung. Di tahun ini, target penjualan batubara UNTR seluruhnya berkisar 6 juta ton-6,5 juta ton.

Selama kuartal pertama tahun ini, kedua tambang tadi mencatatkan penjualan batubara sebanyak 1,52 juta ton. Jumlah ini naik 52% dari periode sama di tahun lalu yang sebanyak 1 juta ton.

Meski melebarkan bisnis, UNTR tetap fokus menggarap bisnis intinya, yakni penjualan alat berat. Sepanjang 2012, UNTR menargetkan penjualan alat berat bermerek Komatsu ini mencapai 9.500 unit. Jumlah ini tumbuh 12,20% daripada realisasi penjualan 2011 yang sebanyak 8.467 unit.

Selama kuartal pertama tahun ini, UNTR telah menjual 2,207 unit alat berat. Angka ini setara volume penjualan di periode sama tahun lalu.

Gidion memproyeksikan pasar alat berat masih tumbuh 20% di tahun ini. "Kami juga akan gencar melakukan serangkaian bundle campaign product untuk lebih mencapai target di tahun ini. Namun, stok alat berat kami sudah cukup untuk memenuhi target tersebut," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: