Untung BII menanjak 45% di akhir 2011



JAKARTA. Laba bersih PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) akhir tahun lalu menggelembung hingga 45% menjadi Rp 669 miliar dibandingkan periode 2010 yang sebesar Rp 461 miliar. Salah satu pendorongnya adalah kenaikan pendapatan operasional lainnya (fee based income) sebesar 12% menjadi Rp2,328 triliun dibanding Rp 2,077 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Jumlah tersebut berkontribusi 37% terhadap total pendapatan operasional BII. Total fee based income BII terutama berasal dari kenaikan fee dari transaksi perbankan korporasi, treasury, kartu kredit, trade finance, remittance dan jasa lainnya.

Kinerja keuangan juga terkerek berkat pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 25% dari Rp 53,6 triliun pada Desember 2010 menjadi Rp 67,2 triliun pada Desember 2011.


Presiden Direktur BII Rahardja Alimhamzah mengungkapkan pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit korporasi. Laporan keuangan BII per akhir Desember 2011 mencatat kredit korporasi melonjak 42% dari Rp 12,2 triliun pada Desember 2010 menjadi Rp 17,3 triliun pada Desember 2011. Sementara itu, kredit UKM dan komersial tumbuh masing-masing sebesar 27% dan 15% dibandingkan periode sama tahun 2010.

Dari segi kontribusi terhadap total kredit, kredit konsumer masih mendominasi, yakni 38% dari total kredit, disusul kredit UKM & komersial sebesar 36%, dan kredit korporasi sebesar 26%.

Total simpanan nasabah meningkat 17% menjadi Rp 70,3 triliun per 31 Desember 2011 dari Rp 59,9 triliun pada 31 Desember 2010. Tabungan dan giro mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibanding deposito. Tabungan tumbuh 28% menjadi Rp17,6 triliun per 31 Desember 2011 dari Rp13,8 triliun per 31 Desember 2010. Adapun giro tumbuh 21% menjadi Rp 12,4 triliun dari Rp10,3 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, deposito meningkat 13% menjadi Rp 40,3 triliun dari Rp 35,8 triliun pada 2010.

"Ini telah meningkatkan rasio Current Account and Saving Account (CASA) dari 40% per 31 Desember 2010 menjadi 43% per 31 Desember 2011," ungkap Rahardja, Rabu (22/2).

Ia menambahkan loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi tetap berada pada tingkat yang diharapkan, yakni sebesar 95,1% per 31 Desember 2011. LDR untuk bank saja (tanpa anak perusahaan) tetap terkelola dengan baik pada tingkat 88,9%. LDR konsolidasi BII dengan memperhitungkan obligasi, pinjaman jangka panjang dan simpanan nasabah, berada pada tingkat 81,2% per 31 Desember 2011. Pada periode serupa rasio kecukupan modal (CAR) BII tercatat 11,83%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: