Untuk cukur rambut pun Akil kini tak pegang uang



JAKARTA.  Akil Mochtar yang dulu dihormati dengan jabatan Ketua MK dan begitu galak saat meminta uang kepada calon kepala daerah maupun perantaranya, hidupnya kini berbalik 180 derajat.Jangankan bisa menikmati uang hasil suap yang mencapai 63,7 miliar, untuk cukur rambut saja Akil susah karena tak diizinkan membawa uang selama di tahanan.Sejak ditangkap KPK pada 2 Oktober 2013 lalu, Akil langsung ditahan di Rutan KPK yang berada di basement gedung KPK. Akil ditangkap bersama anggota DPR RI Chairun Nisa yang mengantar uang suap sebesar Rp 3 miliar terkait penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas.Sejak hari itulah, Akil yang selama ini berwibawa dengan jubah serta toga hakim, seragamnya berganti menjadi rompi tahanan KPK berwarna oranye.Selama proses penyidikan, Akil mendekam di Rutan KPK. Begitu berkas perkara telah lengkap dan siap disidangkan, Akil kemudian dipindahkan ke Rutan Pomdam Jaya ,Guntur yang letaknya sekitar 2 kilometer dari gedung KPK.Meski mendekam di Rutan Guntur, perlakuan KPK terhadap Akil tak berubah. Akil tetap diwajibkan mengenakan rompi tahanan KPK kemanapun pergi dari Rutan.Begitu pula saat dijemput untuk menghadiri sidang perdananya di Pengadilan Tipikor, Jumat (21/2) lalu, Akil tetap wajib memakai rompi tahanan. Rompi oranye tersebut baru dicopot ketika sampai di Gedung  Pengadilan Tipikor, Jakarta.Kuasa hukum Akil yakni Tamsil Sjoekoer menjelaskan, Akil sangat patuh terhadap ketentuan dan peraturan KPK meskipun dirinya adalah mantan orang nomor satu di MK. Rompi pun selalu ia kenakan kemana pun pergi dari Rutan.

Di Rutan Guntur, Akil mendekam di salah satu sel tahanan bersama mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Praya, NTB bernama Subri.Semenjak ditahan, Akil begitu patuh. "Alat komunikasi (HP) jelas tidak boleh. Tidak boleh nonton TV juga. Koran juga tidak boleh," jelas Tamsil.Laptop pun juga dilarang. Itulah yang membuat Akil sedikit bingung. Padahal, selama menjalani proses hukum, Akil ingin banyak membantah tuduhan-tuduhan jaksa melalui pledoi maupun eksepsi yang ditulisnya sendiri.Akil hanya diperbolehkan menulis di kertas dengan pulpen atau pensil. "Kemarin saat di sidang, Pak Akil meminta izin untuk menulis di laptop selama di tahanan. Tapi tidak diizinkan juga oleh KPK. Pak Akil sampai bilang, yang penting masih diizinkan menulis dengan tangan," ujar Tamsil.Oleh karena itu, setiap tulisan tangan Akil harus diketik oleh oleh tim pengacaranya. "Beliau nulis, lalu di kasih ke kita (pengacara) dan diketik," ujar Tamsil.Tak hanya itu, selama di tahanan pun Akil juga tak boleh membawa uang. Akil pun patuh. "Padahal kalau mau potong rambut di tahanan, meski disediakan, kan minimal kasih uang tips. Kalau pegang uang bagaimana, kan enggak enak juga," ujar Tamsil. Soal cukur rambut ini, pihak Rutan menyediakan tukang potong rambut.Biasanya pada hari libur, tukang cukur datang untuk memotong rambut para tahanan.Soal makanan, Akil juga nurut. Karena tahanan KPK dilarang menerima makanan dari pihak luar,Akil pun kini hanya memakan jatah ransum dari KPK. Tahanan hanya diizinkan makanan  lain saat hari besuk yakni Senin dan Kamis."Pernah istri tahanan lain bawa makanan, akhirnya diperketat semua. Pak Akil pilih makan yang dari KPK," lanjut Tamsil.Kendati demikian, saat tampil perdana di ruang sidang, Akil terlihat segar dan rambutnya terpotong rapi. Baju batik hijau lengan panjang yang dikenakannya juga rapi. Yang tetap sama yakni Akil tetap tenang meski usai persidangan sempat sedikit meninggi ketika diminta wartawan menanggapi dakwan jaksa. (YLS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie