KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, Bank Indonesia (BI) masih akan menerapkan kebijakan suku bunga rendah hingga akhir tahun 2021. Namun, bukan berarti BI akan terus mempertahankan suku bunga rendah. BI juga ada peluang untuk meningkatkan suku bunga acuan tetapi baru di akhir tahun 2022 atau tahun awal tahun 2023. Faisal kemudian menjelaskan, sebenarnya pengetatan kebijakan moneter BI tidak bisa diraba kapan waktu tepatnya. Namun, ini akan bergantung pada tiga hal. “Akan sangat bergantung pada kebijakan moneter The Fed kalau suku bunga naik atau tapering terjadi, inflasi dalam negeri mulai naik dengan tendensi dapat melebihi batas atas target BI, dan rupiah tertekan akibat neraca pembayaran yang defisit sehingga mengurangi cadangan devisa,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (1/6).
Kemudian, ia memerinci. Pertama, dari faktor global yang biasanya berkaitan dengan keputusan The Fed terkait kebijakan moneter dan program pembelian US Treasury, seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian AS. Baca Juga: Ini risiko yang akan dihadapi Indonesia saat terjadi pengetatan moneter di AS