Untuk pertama kali, harga Ethereum melampaui tonggak psikologis US$ 4.000



KONTAN.CO.ID - Harga Ethereum, yang sudah naik lima kali lipat tahun ini, memperpanjang kenaikan pada Senin (10/5), melampaui tonggak psikologis US$ 4.000 untuk pertama kalinya.

Mengacu data CoinDesk pukul 12.10 WIB, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua di dunia itu menembus level US$ 4.100. Persisnya, harga Ethereum ada di US$ 4.131 atau naik 5,5% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Itu berarti, sejak awal tahun, harga Ethereum melesat 435%, dibanding 104% untuk Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi paling besar di dunia.


Pendukung keuntungan Ethereum tahun ini adalah pendatang pasar baru yang bertaruh pada apa yang disebut keuangan terdesentralisasi (DeFi), yang terdiri dari platform perdagangan dan pinjaman berbasis blockchain.

Platform itu bertujuan untuk mengotomatiskan banyak fungsi bank dan lembaga keuangan tradisional lainnya. 

Baca Juga: Ethereum siap melaju ke US$ 5.000, pasca tembus rekor tertinggi baru US$ 3.500

Blockchain Ethereum berfungsi sebagai fondasi untuk sebagian besar DeFi, dan juga merupakan dasar dari banyak token yang tidak bisa dipertukarkan (NFT), tren panas lainnya di pasar aset kripto.

Saat ini, kapitalisasi pasar Ethereum mencapai US$ 470 miliar

Beberapa investor tampaknya membeli Etereum di harga premium di bursa Coinbase yang berbasis di AS atas harga yang dikutip di bursa utama lainnya, Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, mengatakan kepada CoinDesk.

Menurut Ju, harga premi itu "signifikan" karena Ether melonjak 72% secara mengejutkan selama dua minggu sejak 26 April lalu.

Pasar Ethereum menjadi begitu bersemangat sehingga bursa derivatif kripto Deribit baru saja mencantumkan kontrak opsi yang berakhir pada Maret 2022 dengan harga kesepakatan US$ 50.000. 

Level tersebut jauh di atas harga saat ini sehingga Deribit kemudian men-tweet: "tidak ada yang berbusa tentang kami yang mencantumkan pencapaian ini" dan keputusan itu berada dalam "kebijakan yang ketat".

Selanjutnya: ​Mengenal Ethereum yang membuat penciptanya menjadi miliarder

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan