JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menggandeng PT Freeport Indonesia untuk membangun pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga. Dalam proyek bersama itu, ANTM dan Freeport mengeluarkan dana US$ 2,2 miliar. Jika dihitung dengan nilai tukar rupiah dengan acuan satu dolar Rp 12.000, maka nilai proyek smelter itu membutuhkan dana Rp 26,4 triliun. Sayangnya, pihak ANTM maupun Freeport enggan menyebut sumber dana proyek smelter bernilai jumbo tersebut. Mereka juga bungkam soal berapa porsi kepemilikan saham masing-masing di smelter joint venture itu. Pabrik pengolahan dan pemurnian tembaga itu rencananya memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 ton tembaga katoda.
Untuk proyek ini, Freeport dan Antam bergandengan
JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menggandeng PT Freeport Indonesia untuk membangun pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga. Dalam proyek bersama itu, ANTM dan Freeport mengeluarkan dana US$ 2,2 miliar. Jika dihitung dengan nilai tukar rupiah dengan acuan satu dolar Rp 12.000, maka nilai proyek smelter itu membutuhkan dana Rp 26,4 triliun. Sayangnya, pihak ANTM maupun Freeport enggan menyebut sumber dana proyek smelter bernilai jumbo tersebut. Mereka juga bungkam soal berapa porsi kepemilikan saham masing-masing di smelter joint venture itu. Pabrik pengolahan dan pemurnian tembaga itu rencananya memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 ton tembaga katoda.