JAKARTA. Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan diluncurkan di Sidoarjo, Jawa Timur 29 November 2010 mendatang. Untuk tahap awal, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan kucuran kredit untuk pahlawan devisa ini bisa menembus Rp 1 triliun. KUR ini bisa dipakai untuk biaya keberangkatan seperti paspor dan tiket, biaya pelatihan calon TKI dan biaya hidup calon tenaga kerja selama mereka di asrama pelatihan. “Kalau dulu kan KUR itu untuk produktif. Kami lihat TKI ini pun produktif,” kata Direktur Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basyir kepada KONTAN, Minggu (21/11).Menurut Sofyan, skema KUR TKI ini tak berbeda dari KUR usaha kecil. Pemerintah memberikan penjaminan 80% dari nilai kredit pada KUR TKI seperti pada KUR UKM. Jangka waktu kredit ini maksimal 3 tahun dengan bunga 22% untuk kredit Rp 0-20 juta dan 14% untuk kredit Rp 21-60 juta. Kredit untuk TKI yang disalurkan akan berkisar Rp 5 juta hingga Rp 60 juta, tergantung kepada kebutuhan setiap tenaga kerja. Besaran kredit ini dirumuskan bersama oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia dan bank. Kredit yang diberikan akan diperhitungkan berdasarkan negara tujuan, jenis kursus yang diambil calon tenaga kerja dan durasi bekerja di luar negeri. Untuk tenaga kerja perawat misalnya, tentu akan membutuhkan biaya lebih besar karena membutuhkan pelatihan lebih daripada pekerja rumah tangga. Dengan pemberian kredit yang bisa mencapai Rp 60 juta ini, diharapkan tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri tidak hanya bekerja di sektor domestik.“Kalau mereka menjadi tenaga kerja profesional seperti perawat kan pendapatannya pasti lebih besar. Jadi jangan hanya jadi pembantu,” papar Sofyan.Namun Sofyan menegaskan KUR TKI ini hanya akan disalurkan kepada calon TKI yang mendaftar lewat pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia yang resmi. Hal ini untuk menjamin agar tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri adalah tenaga kerja legal. Lagipula salah satu tujuan KUR TKI ini adalah agar administrasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri tertata dengan baik.Selain memberikan modal kepada calon TKI dan membuat administrasi TKI yang lebih baik, Sofyan menyatakan BRI akan mempermudah pengiriman remiten TKI kepada keluarga mereka di kampung halaman masing-masing. Dalam skema KUR TKI ini ditetapkan bahwa maksimal cicilan KUR per bulan sebesar 60% pendapatan. Dengan demikian menurut Sofyan, mereka masih bisa menabung.“Saat ini pilot project-nya sudah mulai berjalan di Malang dan NTB. Tetapi nilainya masih kecil sekali.” kata Sofyan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Untuk tahap awal, BRI akan rilis KUR untuk TKI Rp 1 T
JAKARTA. Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan diluncurkan di Sidoarjo, Jawa Timur 29 November 2010 mendatang. Untuk tahap awal, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan kucuran kredit untuk pahlawan devisa ini bisa menembus Rp 1 triliun. KUR ini bisa dipakai untuk biaya keberangkatan seperti paspor dan tiket, biaya pelatihan calon TKI dan biaya hidup calon tenaga kerja selama mereka di asrama pelatihan. “Kalau dulu kan KUR itu untuk produktif. Kami lihat TKI ini pun produktif,” kata Direktur Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basyir kepada KONTAN, Minggu (21/11).Menurut Sofyan, skema KUR TKI ini tak berbeda dari KUR usaha kecil. Pemerintah memberikan penjaminan 80% dari nilai kredit pada KUR TKI seperti pada KUR UKM. Jangka waktu kredit ini maksimal 3 tahun dengan bunga 22% untuk kredit Rp 0-20 juta dan 14% untuk kredit Rp 21-60 juta. Kredit untuk TKI yang disalurkan akan berkisar Rp 5 juta hingga Rp 60 juta, tergantung kepada kebutuhan setiap tenaga kerja. Besaran kredit ini dirumuskan bersama oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia dan bank. Kredit yang diberikan akan diperhitungkan berdasarkan negara tujuan, jenis kursus yang diambil calon tenaga kerja dan durasi bekerja di luar negeri. Untuk tenaga kerja perawat misalnya, tentu akan membutuhkan biaya lebih besar karena membutuhkan pelatihan lebih daripada pekerja rumah tangga. Dengan pemberian kredit yang bisa mencapai Rp 60 juta ini, diharapkan tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri tidak hanya bekerja di sektor domestik.“Kalau mereka menjadi tenaga kerja profesional seperti perawat kan pendapatannya pasti lebih besar. Jadi jangan hanya jadi pembantu,” papar Sofyan.Namun Sofyan menegaskan KUR TKI ini hanya akan disalurkan kepada calon TKI yang mendaftar lewat pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia yang resmi. Hal ini untuk menjamin agar tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri adalah tenaga kerja legal. Lagipula salah satu tujuan KUR TKI ini adalah agar administrasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri tertata dengan baik.Selain memberikan modal kepada calon TKI dan membuat administrasi TKI yang lebih baik, Sofyan menyatakan BRI akan mempermudah pengiriman remiten TKI kepada keluarga mereka di kampung halaman masing-masing. Dalam skema KUR TKI ini ditetapkan bahwa maksimal cicilan KUR per bulan sebesar 60% pendapatan. Dengan demikian menurut Sofyan, mereka masih bisa menabung.“Saat ini pilot project-nya sudah mulai berjalan di Malang dan NTB. Tetapi nilainya masih kecil sekali.” kata Sofyan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News