Untung berlipat bisnis mukena sepanjang Ramadan



Bulan Ramadan membawa berkah bagi pedagang mukena, peralatan shalat khusus kaum wanita. Selama Ramadan ini, permintaan mukena meningkat dibanding hari biasa. Maklumlah, banyak muslimah membeli mukena baru untuk menyambut datangnya bulan suci ini.

Berkah Ramadan ini dirasakan betul oleh Ratih Wulandari Nurulitas, pedagang mukena di Tangerang, Banten. Wanita ini sudah berjualan mukena secara online sejak tahun 2011 melalui situs mukenatatuis.com.

Ratih menjual mukena fesyen yang banyak digemari anak-anak muda. Harga mukenanya dibanderol mulai Rp 190.000–Rp 1,5 juta per buah. “Namun yang paling laris dari kisaran harga Rp 200.000–Rp 400.000,” ujarnya.


Mukena tersebut dijual secara eceran dan reseller. Konsumen Mukena Tatuiz pun tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Wanita 37 tahun ini mengaku mendapat untung berlipat saat menjelang bulan Ramadan.

Kenaikan omzet mulai dirasakan sejak sebulan sebelum Ramadan. “Bahkan permintaan dari agen kami sudah meningkat dua bulan sebelum puasa,” kata dia.

Jika hari-hari biasa omzet Ratih hanya sekitar Rp 50 juta per bulan, maka sebulan terakhir ini omzetnya sudah naik 50%. Biasanya, omzet tertinggi diraihnya saat memasuki minggu kedua bulan puasa. “Naiknya bisa lebih dari 50%,” kata dia

Ratih melihat peluang berjualan mukena masih cukup menjanjikan, terutama dua tahun belakangan ini. Ditambah perkembangan motif-motif mukena yang semakin fesyenable.

“Kalau kami terus berinovasi dan mukena yang kami tawarkan selalu mengikuti permintaan pasar, maka untungnya masih cukup menjanjikan,” ujarnya.

Zulaika, pedagang mukena asal Bandung juga mengaku mendapatkan berkah dari bulan Ramadan. Pemilik situs www.rumahtaziek.com sudah berjualan mukena sejak tahun 2008.

Sama seperti Ratih, konsumen Zulaika pun tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan tak jarang ia mendapat orderan dari luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. “Sebenarnya dari luar negeri itu banyak yang tertarik, tapi batal karena ongkos kirimnya yang mahal,” tuturnuya.

Zulaika menjual aneka jenis mukena yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 45.000–Rp 1,9 juta. “Kalau harga sejutaan jenisnya terbuat dari kain sutera,” ujar Zulaika.

Saat hari-hari biasa, Zulaika hanya mampu meraup omzet Rp 30 juta–Rp 40 juta per bulan. Namun, dua bulan menjelang bulan Ramadan, omzetnya bisa meningkat hingga 50%. “Dua bulan terakhir ini omzet saya sudah mencapai Rp 60 jutaan lebih,” kata dia.

Namun, menurut Zulaika, kenaikan omzet ini hanya akan berlangsung hingga dua minggu menjelang lebaran. Setelah lewat lebaran, penjualan mukena akan kembali stabil seperti sediakala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri