Semakin berkembangnya tawaran waralaba atau kemitraan, jasa penjualan dan pencetakan logo pada gelas plastik ikut terdongkrak. Pebisnis jasa ini bisa melayani pesanan hingga sebanyak 100.000 gelas per bulan dengan omzet sebesar Rp 35 juta per bulan. Perkembangan bisnis waralaba atau kemitraan yang sangat pesat di Tanah Air, terutama untuk tawaran waralaba atau kemitraan di bidang usaha kuliner melecutkan bisnis lainnya. Adalah jasa pembuatan cetak logo di gelas atau piring yang ikut merasakan dampak manis dari perkembangan bisnis waralaba ini. Lihat saja bisnis yang digeluti Muliadiharjo, pemilik Multi Sarana Berkat di Surabaya. Dia mengakui, maraknya bisnis model waralaba dan kemitraan, usaha penjualan gelas plastik sekaligus cetak logonya mengalami kenaikan lumayan tinggi. Sepanjang tahun 2010, dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan pesanan mencapai 50%. "Sejak ramai-ramainya bisnis franchise, penjualan kita mengalami peningkatan," ujar Muliadi, yang memulai membangun usaha percetakan logo gelas plastik sejak 2009 ini.Selain menerima pesanan dari pelaku usaha waralaba dan kemitraan, konsumen Muliadi juga datang dari kalangan pengusaha cafe dan restoran. "30% dari total order datang dari pengusaha cafe atau restoran," tegas Muliadi. Untuk pemesanan, Multi Sarana Berkat juga menerapkan jumlah minimal pembuatan yakni sebanyak 2.000 gelas. Sejak memulai usaha hingga kini, Muliadi sudah menerima pesanan lebih dari 100 logo dagang. Para pemesan logo itu datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Muliadi menambahkan, perkembangan bisnis logo ini semakin baik di tahun ini. Dia bilang, saban bulan, rata-rata menerima pesanan cetak sekitar 50 logo. Muliadi sendiri memasang harga tak terlalu mahal untuk setiap gelas berlogo itu. Untuk gelas dari bahan Polypropylene (PP) dia memasok harga Rp 350 per gelas, dan Rp 800 untuk gelas dari bahan Polethylene Terephthalate (PET). Hanya saja, "Soal omzet saya tidak bisa sampaikan," elak Muliadi. Dengan order sebanyak itu, diperkirakan omzet Muliadi minimal Rp 35 juta setiap bulannya.Di Kediri, Jawa Timur, usaha sablon gelas plastik juga digeluti Rudy sejak tiga tahun lalu. Saat ini Rudy mengaku sudah mempunyai sepuluh pelanggan tetap yang membutuhkan pasokan gelas plastik lengkap dengan logo perusahaannya. Dari semua konsumen yang datang kepadanya, rata-rata merupakan pengusaha makanan dan minuman dari Jawa Timur. "Tapi saya tidak tahu apakah usaha mereka itu waralaba atau bukan," ungkap Rudy. Dengan modal Rp 200 untuk setiap gelas plastik, Rudi menjual kembali seharga Rp 400 untuk gelas yang sudah berlogo. Rudy menghitung, untuk setiap konsumen yang datang, biasanya membutuhkan antara 1.000 gelas sampai 2.000 gelas. "Per bulan rata-rata omzet yang saya peroleh di atas Rp 10 juta," jelas Rudy, senang.Untuk meraih omzet lebih gede lagi, kini Rudy sibuk memasarkan usaha sablon gelasnya ini lewat dunia maya. Namun, Rudy mengeluh, kalau ada pesanan dari luar kota, mahalnya ongkos kirim justru menjadi kendala. Maklum, tak semua pembeli sepakat dengan ongkos kirim yang diajukan Rudy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Untung tercetak dari usaha sablon logo di gelas
Semakin berkembangnya tawaran waralaba atau kemitraan, jasa penjualan dan pencetakan logo pada gelas plastik ikut terdongkrak. Pebisnis jasa ini bisa melayani pesanan hingga sebanyak 100.000 gelas per bulan dengan omzet sebesar Rp 35 juta per bulan. Perkembangan bisnis waralaba atau kemitraan yang sangat pesat di Tanah Air, terutama untuk tawaran waralaba atau kemitraan di bidang usaha kuliner melecutkan bisnis lainnya. Adalah jasa pembuatan cetak logo di gelas atau piring yang ikut merasakan dampak manis dari perkembangan bisnis waralaba ini. Lihat saja bisnis yang digeluti Muliadiharjo, pemilik Multi Sarana Berkat di Surabaya. Dia mengakui, maraknya bisnis model waralaba dan kemitraan, usaha penjualan gelas plastik sekaligus cetak logonya mengalami kenaikan lumayan tinggi. Sepanjang tahun 2010, dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan pesanan mencapai 50%. "Sejak ramai-ramainya bisnis franchise, penjualan kita mengalami peningkatan," ujar Muliadi, yang memulai membangun usaha percetakan logo gelas plastik sejak 2009 ini.Selain menerima pesanan dari pelaku usaha waralaba dan kemitraan, konsumen Muliadi juga datang dari kalangan pengusaha cafe dan restoran. "30% dari total order datang dari pengusaha cafe atau restoran," tegas Muliadi. Untuk pemesanan, Multi Sarana Berkat juga menerapkan jumlah minimal pembuatan yakni sebanyak 2.000 gelas. Sejak memulai usaha hingga kini, Muliadi sudah menerima pesanan lebih dari 100 logo dagang. Para pemesan logo itu datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Muliadi menambahkan, perkembangan bisnis logo ini semakin baik di tahun ini. Dia bilang, saban bulan, rata-rata menerima pesanan cetak sekitar 50 logo. Muliadi sendiri memasang harga tak terlalu mahal untuk setiap gelas berlogo itu. Untuk gelas dari bahan Polypropylene (PP) dia memasok harga Rp 350 per gelas, dan Rp 800 untuk gelas dari bahan Polethylene Terephthalate (PET). Hanya saja, "Soal omzet saya tidak bisa sampaikan," elak Muliadi. Dengan order sebanyak itu, diperkirakan omzet Muliadi minimal Rp 35 juta setiap bulannya.Di Kediri, Jawa Timur, usaha sablon gelas plastik juga digeluti Rudy sejak tiga tahun lalu. Saat ini Rudy mengaku sudah mempunyai sepuluh pelanggan tetap yang membutuhkan pasokan gelas plastik lengkap dengan logo perusahaannya. Dari semua konsumen yang datang kepadanya, rata-rata merupakan pengusaha makanan dan minuman dari Jawa Timur. "Tapi saya tidak tahu apakah usaha mereka itu waralaba atau bukan," ungkap Rudy. Dengan modal Rp 200 untuk setiap gelas plastik, Rudi menjual kembali seharga Rp 400 untuk gelas yang sudah berlogo. Rudy menghitung, untuk setiap konsumen yang datang, biasanya membutuhkan antara 1.000 gelas sampai 2.000 gelas. "Per bulan rata-rata omzet yang saya peroleh di atas Rp 10 juta," jelas Rudy, senang.Untuk meraih omzet lebih gede lagi, kini Rudy sibuk memasarkan usaha sablon gelasnya ini lewat dunia maya. Namun, Rudy mengeluh, kalau ada pesanan dari luar kota, mahalnya ongkos kirim justru menjadi kendala. Maklum, tak semua pembeli sepakat dengan ongkos kirim yang diajukan Rudy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News