UNVR tak lagi produksi selai kacang Skippy



JAKARTA. Keputusan Unilever N.V menjual salah satu unit bisnisnya bermerek Skippy, membuat PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) harus menghentikan produksi Skippy. Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR mengatakan, UNVR sudah menandatangani bussiness coordination agreement pada 27 Juni 2013 terkait penghentian produksi itu.

Dalam prospektus yang diterbitkan belum lama ini, manajemen UNVR menyebutkan, Conopco, Inc, perusahaan afiliasi yang memiliki bisnis Skippy mengalokasikan dana US$ 5,76 juta setara Rp 55,79 miliar ke UNVR sebagai kompensasi dari penghentian produksi Skippy. "Karena transaksi penjualan Skippy tersebut, perseroan akan menghentikan kegiatan produksinya," jelas manajemen UNVR, baru-baru ini.

Skippy adalah salah satu merek produk selai kacang yang dimiliki Conopco Inc. Pemegang saham Conopco adalah Unilever N.V dan Unilever PLC. Sejatinya, keduanya mulai menjual bisnis Skippy di awal 2013. Alasannya, Unilever global ingin lebih fokus pada produk utama, yaitu personal home care serta food and baverage.


Dari website resmi, pembeli bisnis Skippy adalah Hormel Foods, sebuah perusahaan konsumer di Amerika. Nilai transaksi penjualan tersebut US$ 700 juta. Transaksi ini meliputi fasilitas manufaktur Skippy Unilever di Little Rock, Ark dan Weifang, China.

Kees Kruythoff, Presiden Unilever N.V mengatakan, Skippy adalah merek ikonik di dunia. Namun, Unilever merasa harus mempertajam portofolio untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan. "Kami percaya bahwa potensi dari merek Skippy bisa lebih potensial untuk Hormel Foods," kata dia. Omset tahunan Skippy secara global selama ini mencapai US$ 370 juta.

Meski demikian, manajemen yakin, transaksi penjualan Skippy bisa memberikan keuntungan buat UNVR. Berdasarkan prospektus ringkas menyebut dari sisi operasional, Unilever akan menerima tambahan kas dari penghentian unit bisnis. Namun, pelepasan bisnis ini akan membuat perusahaan ini kehilangan kesempatan pertumbuhan pasar selai kacang yang sedang tumbuh. Bisa jadi, konsumen setia juga bisa berkurang karena konsumen selama ini mengenal Skippy sebagai produk Unilever.

Namun, menurut manajemen UNVR, kekurangan itu bisa ditutupi dari peningkatan produk utama Unilever yang lain. Sehingga, perusahaan ini juga bisa mengurangi ketergantungan dari produk selai kacang. Harga saham UNVR, Jumat (5/7), naik 3,9% ke Rp 29.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana