JAKARTA. Untuk meningkatkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM), UOB Indonesia akan mendirikan lima pusat bisnis sentra UKM sebagai layanan memberikan jasa konsultasi bisnis untuk pengusaha UKM. Lawrence Loh, Managing Director, Head of Business Banking UOB Indonesia mengatakan, pihaknya akan mendirikan lima sentra UKM di lima wilayah. “Lima business centres baru tersebut akan diresmikan di Jakarta pada akhir tahun ini, diikuti oleh Semarang dan Surabaya pada tahun 2017,” katanya dari rilis yang diterima KONTAN, Jumat (19/8). Sentra UKM ini akan menyediakan jasa konsultasi seperti perencanaan bisnis, transfer pengetahuan melalui diskusi dengan para pemimpin industri, dan melakukan networking. Lawrence mengharapkan, nasabah UKM UOB Indonesia semakin mengembangkan bisnis dalam beberapa tahun ke depan sehingga kebutuhan layanan perbankan dan bisnis juga akan berubah seiring dengan perkembangan pasar. Misalnya, kebutuhan dalam mengelola risiko valuta asing (valas) hingga penasihat keuangan. Selanjutnya, melalui sentra UKM, UOB Indonesia juga juga berencana untuk bekerjasama dengan berbagai perusahaan Financial Technology (FinTech). Ini merupakan bagian dari rencana kerja perusahaan untuk memberikan pelatihan terhadap bisnis-bisnis FinTech yang telah mengembangkan produk yang layak dari sisi aspek pembayaran, wealth management, hingga bisnis UKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UOB Indonesia dirikan lima sentra UKM
JAKARTA. Untuk meningkatkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM), UOB Indonesia akan mendirikan lima pusat bisnis sentra UKM sebagai layanan memberikan jasa konsultasi bisnis untuk pengusaha UKM. Lawrence Loh, Managing Director, Head of Business Banking UOB Indonesia mengatakan, pihaknya akan mendirikan lima sentra UKM di lima wilayah. “Lima business centres baru tersebut akan diresmikan di Jakarta pada akhir tahun ini, diikuti oleh Semarang dan Surabaya pada tahun 2017,” katanya dari rilis yang diterima KONTAN, Jumat (19/8). Sentra UKM ini akan menyediakan jasa konsultasi seperti perencanaan bisnis, transfer pengetahuan melalui diskusi dengan para pemimpin industri, dan melakukan networking. Lawrence mengharapkan, nasabah UKM UOB Indonesia semakin mengembangkan bisnis dalam beberapa tahun ke depan sehingga kebutuhan layanan perbankan dan bisnis juga akan berubah seiring dengan perkembangan pasar. Misalnya, kebutuhan dalam mengelola risiko valuta asing (valas) hingga penasihat keuangan. Selanjutnya, melalui sentra UKM, UOB Indonesia juga juga berencana untuk bekerjasama dengan berbagai perusahaan Financial Technology (FinTech). Ini merupakan bagian dari rencana kerja perusahaan untuk memberikan pelatihan terhadap bisnis-bisnis FinTech yang telah mengembangkan produk yang layak dari sisi aspek pembayaran, wealth management, hingga bisnis UKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News