JAKARTA. Kondisi perekonomian yang tidak menentu membuat beberapa bank mengalami peningkatan level non performing loan (NPL). Kondisi tersebut juga dialami Bank UOB Indonesia. Per September 2014, NPL gross dan net UOB Indonesia naik masing-masing dari 2,23% jadi 3,51% dan 1,49% jadi 2,35%. Menurut Armand B. Arief, Presiden Direktur UOB Indonesia, peningkatan NPL yang juga dialami secara industri tersebut tidak luput dari segi proses dalam jaminan dan struktur kredit. "Tapi kami yakin, tahun ini penyelesaian NPL bisa dilakukan dengan baik," terang Armand, Selasa (24/2). Bahkan Armand memprediksi, NPL gross UOB Indonesia bisa berada dibawah 3% hingga akhir tahun ini meskipun kondisi ekonomi dinilai belum lebih baik dibandingkan tahun 2014 lalu. Armand menjelaskan, dengan penurunan NPL gross, maka NPL net pun akan ikut turun.
UOB Indonesia yakin NPL akhir 2015 dibawah 3%
JAKARTA. Kondisi perekonomian yang tidak menentu membuat beberapa bank mengalami peningkatan level non performing loan (NPL). Kondisi tersebut juga dialami Bank UOB Indonesia. Per September 2014, NPL gross dan net UOB Indonesia naik masing-masing dari 2,23% jadi 3,51% dan 1,49% jadi 2,35%. Menurut Armand B. Arief, Presiden Direktur UOB Indonesia, peningkatan NPL yang juga dialami secara industri tersebut tidak luput dari segi proses dalam jaminan dan struktur kredit. "Tapi kami yakin, tahun ini penyelesaian NPL bisa dilakukan dengan baik," terang Armand, Selasa (24/2). Bahkan Armand memprediksi, NPL gross UOB Indonesia bisa berada dibawah 3% hingga akhir tahun ini meskipun kondisi ekonomi dinilai belum lebih baik dibandingkan tahun 2014 lalu. Armand menjelaskan, dengan penurunan NPL gross, maka NPL net pun akan ikut turun.