KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UOB Kay Hian Sekuritas tercatat sebagai penjamin emisi efek yang paling aktif menggiring perusahaan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Perusahaan asal Singapura itu menggiring 12 perusahaan melantai di bursa saham per Jumat (24/11). Adapun UOB Kay Hian Sekuritas menghimpun dana sebesar Rp 2,32 trilun melalui IPO 12 perusahaan itu. Tahun ini, UOB Kay Hian Sekuritas memang tengah memfokuskan usahanya dalam bisnis underwriting. Baca Juga: Harga saham Sinergi Inti Plastindo (ESIP) melonjak 69,33% pada perdagangan perdana
Hingga akhir tahun, setidaknya masih ada enam calon perusahaan lagi yang akan dibawa UOB Kay Hian Sekuritas melantai di bursa. Sektornya meliputi tambang, bank, dan properti. Berdasar laporan keuangan, per semester III 2019 hanya pendapatan kegiatan penjaminan emisi efek yang mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 72,12% year on year (yoy), dari sebelumnya Rp 12,16 miliar menjadi Rp 20,93 miliar. Sementara itu, pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek menurun 27,71% yoy menjadi Rp 36,99 miliar. Pendapatan bunga bersih perusahaan juga menyusut 31,98% yoy menjadi Rp 9,59 miliar. Akibatnya, pendapatan usaha UOB Kay Hian Sekuritas terseret 12% yoy menjadi Rp 67,52 miliar dari sebelumnya Rp 51,17 miliar. Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo menggelar IPO dengan harga penawaran Rp 163 per saham