KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya pembangunan infrastruktur pada tahun ini ternyata belum mampu meningkatkan daya beli buruh bangunan secara signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, daya beli buruh bangunan September turun dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut tergambar dari upah riil buruh bangunan September 2017 yang turun 0,11% dibanding bulan sebelumnya. Padahal upah nominalnya naik 0,02%. Penurunan upah riil buruh bangunan tersebut disebabkan oleh tergerusnya kenaikan upah nominal oleh inflasi. "Upah buruh bangunan karena ada inflasi di perkotaan 0,13%, makanya upah riil buruh bangunan turun 0,11% month to month," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (16/10). Lebih lanjut Suhariyanto menjelaskan, pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di perkotaan di tahun ini berpengaruh terhadap daya beli buruh bangunan. Namun, diperlukan hal lain untuk ada hal lain yang menjadi kunci agar upah riil buruh tidak mengalami penurunan, yaitu pengendalian inflasi melalui stabilitas harga, terutama harga pangan.
Upah buruh naik di September, tapi daya beli turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya pembangunan infrastruktur pada tahun ini ternyata belum mampu meningkatkan daya beli buruh bangunan secara signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, daya beli buruh bangunan September turun dibanding bulan sebelumnya. Hal tersebut tergambar dari upah riil buruh bangunan September 2017 yang turun 0,11% dibanding bulan sebelumnya. Padahal upah nominalnya naik 0,02%. Penurunan upah riil buruh bangunan tersebut disebabkan oleh tergerusnya kenaikan upah nominal oleh inflasi. "Upah buruh bangunan karena ada inflasi di perkotaan 0,13%, makanya upah riil buruh bangunan turun 0,11% month to month," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (16/10). Lebih lanjut Suhariyanto menjelaskan, pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di perkotaan di tahun ini berpengaruh terhadap daya beli buruh bangunan. Namun, diperlukan hal lain untuk ada hal lain yang menjadi kunci agar upah riil buruh tidak mengalami penurunan, yaitu pengendalian inflasi melalui stabilitas harga, terutama harga pangan.