TOKYO. Pendapatan pekerja di Jepang turun untuk yang pertama kalinya tahun ini di bulan Oktober setelah perusahaan memotong upah lembur yang paling besar dalam kurun waktu enam tahun. Gaji bulanan, termasuk lembur dan bonus, menciut 0,1% menjadi ¥ 274.751 atau setara dengan US$ 2.876 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Tenaga Kerja di Tokyo, hari Senin (1/12) ini. Resesi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini kian mendalam bulan lalu, seiring industri manufaktur berencana untuk mengiris produksinya dan konsumen yang juga merampingkan pengeluarannya. Perusahaan-perusahaan di Jepang juga memiliki rencana untuk merumahkan 30.000 pekerjanya, baik itu karyawan tetap maupun part-time. Kalau tak berubah, perampingan perusahaan ini akan dilakukan akhir tahun bisnis ini, yaitu bulan Maret 2009.“Penciutan produksi yang sangat signifikan secara alamiah akan menekan pertumbuhan upah pekerja,” kata Takeshi Minami, chief economist Norinchukin Research Institute di Tokyo. “Memangkah upah (karena merumahkan karyawan-red) berarti melemahkan pengeluaran konsumen,” tambahnya. Jam lembur karyawan di pabrik juga menurun 11,1%, memimpin penurunan untuk pertumbuhan upah secara keseluruhan. Hal ini ditegaskan oleh Akira Motokawa, kepala divisi statistik Kementian Tenaga Kerja. Pembabatan untuk staf part-time telah diumumkan bulan lalu oleh sejumlah perusahaan. Sebut saja, Mitsubishi Motors Corp., Daimler AG''s Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp., Isuzu Motors Ltd., Mazda Motor Corp. dan Toyota Motor Corp.Untuk catatan saja, indeks patokan Nikkei 225 telah rontok 45% dari nilainya tahun ini.
Upah Pekerja di Jepang Menciut
Oleh: Femi Adi Soempeno
Senin, 01 Desember 2008 14:54 WIB
BERITA TERKAIT
Internasional
Tingkat Produksi Jepang Bulan Oktober Merosot 3,1%
Internasional
Awal Pekan, Nikkei Tampak Tak Bergairah
Internasional