KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara G7 saat ini tengah berupaya untuk menurunkan harga energi sekaligus harga pangan yang terjadi, sebagai imbas perang Rusia dan Ukraina. Sebagai salah satu negara anggota G7, Amerika Serikat (AS) bahkan menyebut "perang brutal" yang berkobar ini membuat harga energi mendidih dan juga harga pangan melejit, sehingga menimbulkan ketidakpastian global yang juga berkaitan dengan inflasi. "Setelah brutal war (perang brutal) ini terjadi, harga minyak menjadi tinggi dan penuh ketidakpastian. Ini yang menyebabkan negara-negara di dunia terbebani dengan peningkatan harga energi," tutur salah satu pejabat pemerintahan AS saat ditemui Kontan.co.id, Selasa (9/8) di komplek Kedutaan Besar AS untuk Indonesia di Jakarta.
Upaya G7 Lancarkan Penurunan Harga Minyak Akibat Perang Rusia-Ukraina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara G7 saat ini tengah berupaya untuk menurunkan harga energi sekaligus harga pangan yang terjadi, sebagai imbas perang Rusia dan Ukraina. Sebagai salah satu negara anggota G7, Amerika Serikat (AS) bahkan menyebut "perang brutal" yang berkobar ini membuat harga energi mendidih dan juga harga pangan melejit, sehingga menimbulkan ketidakpastian global yang juga berkaitan dengan inflasi. "Setelah brutal war (perang brutal) ini terjadi, harga minyak menjadi tinggi dan penuh ketidakpastian. Ini yang menyebabkan negara-negara di dunia terbebani dengan peningkatan harga energi," tutur salah satu pejabat pemerintahan AS saat ditemui Kontan.co.id, Selasa (9/8) di komplek Kedutaan Besar AS untuk Indonesia di Jakarta.