KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menarik perhatian bagi usaha rintisan. Salah satunya, GudangAda, startup penyedia kebutuhan grosir bagi pelaku usaha ritel. Perusahaan yang membuat rantai pasok secara digital ini punya ambisi memperbanyak jumlah UMKM, terutama peritel tradisional untuk masuk ke ranah digital. Apalagi, catatan Kementerian Koperasi dan UKM per Mei 2022 menunjukkan, baru ada 18,5 juta UMKM yang go digital. Padahal, jumlah UMKM lebih dari 90 juta unit. GudangAda pun tak mau membuang kesempatan untuk menambah jumlah pengguna yang hingga Juli lalu tembus 1,1 juta. Salah satu upaya untuk mendongkrak jumlah pengguna mereka dengan memperbanyak fitur layanan.
Upaya GudangAda Jaring Pelaku Ritel Masuk Digital
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menarik perhatian bagi usaha rintisan. Salah satunya, GudangAda, startup penyedia kebutuhan grosir bagi pelaku usaha ritel. Perusahaan yang membuat rantai pasok secara digital ini punya ambisi memperbanyak jumlah UMKM, terutama peritel tradisional untuk masuk ke ranah digital. Apalagi, catatan Kementerian Koperasi dan UKM per Mei 2022 menunjukkan, baru ada 18,5 juta UMKM yang go digital. Padahal, jumlah UMKM lebih dari 90 juta unit. GudangAda pun tak mau membuang kesempatan untuk menambah jumlah pengguna yang hingga Juli lalu tembus 1,1 juta. Salah satu upaya untuk mendongkrak jumlah pengguna mereka dengan memperbanyak fitur layanan.