Upaya hotel kapsul mendongkrak tingkat okupansi selama pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roda bisnis pariwisata perlahan mulai berjalan. Salah satunya adalah bisnis perhotelan termasuk hotel kapsul. Salah satu pemainnya, Bobobox mulai mengalami peningkatan pemesanan kamar hotel kapsul.

Menurut Indra Gunawan, Chief Executive Officer Bobobox, saat pandemi, tanpa kecuali pebisnis hotel terkena dampak. Termasuk juga Bobobox, startup pengelola hotel kapsul. Selama April hingga Mei lalu, tingkat okupansi Bobobox turun tajam dibanding sebelum pandemi. "Di bulan tersebut, tingkat okupansi sekitar 30% sampai 40%," kata Indra kepada KONTAN belum lama ini.

Baca Juga: Bobobox raih pendanaan seri A senilai Rp 170 miliar


Informasi saja, saat ini Bobobox, yang beroperasi sejak 2017, sudah mengoperasikan 14 hotel kapsul yang ada di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, serta Semarang. Dan, dalam waktu dekat bakal beroperasi di Solo.

Untungnya, setelah bisnis pariwisata mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk buka kembali, secara perlahan, tingkat okupansi Bobobox mulai menanjak. "Saat ini, rata-rata tingkat okupansi kami mencapai 80%, seperti sebelum ada Covid-19," sebut dia.

Peningkatan tersebut, Indra bilang, memang akibat ada kejenuhan masyarakat yang telah berdiam diri di rumah selama tiga bulan. Sehingga, begitu ada pelonggaran kebijakan PSBB, banyak masyarakat yang berlibur ke luar kota.

Baca Juga: Tamu hotel kapsul Bandara Soekarno-Hatta turun hingga 50% akibat wabah virus corona

Laiknya pebisnis hotel lainnya, Bobobox juga  menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah penyebaran virus korona. Mulai mengutamakan keamanan dan kebersihan hingga cek suhu tubuh tamu. Mereka juga menyediakan hand sanitizer, mewajibkan pemakaian masker, dan jaga jarak bagi karyawan juga tamu. 

"Untuk pembersih tangan, kami menempatkan di fasilitas umum yang ada di hotel. Kami juga secara teratur melakukan sterilisasi," ungkap Indra.

Dengan semua upaya itu, Indra berharap, tingkat okupansi Bobobox bisa meningkat. Targetnya, tingkat okupansi mencapai 90% di akhir tahun ini.

Pengamat usaha Djoko Kurniawan mengatakan, secara umum bisnis hotel memang sedang menurun di tengah pandemi Covid-19. Tetapi, ia yakin, bisnis hotel bisa kembali bergairah jika pandemi usai. "Bisnis hotel masih menjanjikan,” ujar Djoko kepada KONTAN.

Hanya, yang perlu jadi perhatian para pengelola hotel adalah sisi kenyamanan dan kebersihan dari hotel-hotel mereka. Tujuannya tentu saja, supaya para tamu hotel tidak kecewa.

Selain itu, jangan lupakan pula kemudahan lainnya bagi para calon tamu hotel. Yakni, kemudahan dalam proses pemesanan kamar. Saat ingin menambah jumlah hotel, tentu si pemilik hotel juga jangan melupakan mencari hotel yang strategis dan di titik keramaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon