Upaya Indonesia menjadi destinasi wisata halal nomor satu di dunia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pariwisata halal di Indonesia makin diminati wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia berada di posisi kedua.

Joko Asmori, Chief Executive Officer Alia Convex, perusahaan penyelenggara pameran wisata halal menyebut bila Indonesia sudah bisa dikatakan sebagai destinasi wisata halal. "Sudah bisa menyiapkan menu makanan serta hotel syariah," katanya, Rabu (12/9).

Malah, negara lain, seperti Hong Kong, China atau Korea Selatan mulai meniru langkah Indonesia, dalam menyediakan fasilitas wisata sesuai syariat Islam. Seperti taman hiburan Disneyland yang sudah menyediakan restoran halal.


Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata mengamini hal tersebut. Berdasarkan GMTI per April 2018, nilai Indonesia sebesar 72,8 dan menduduki peringkat kedua. Posisi tersebut naik satu peringkat dari tahun lalu yang menduduki posisi ketiga dengan nilai 72,8. Adapun posisi pertama ternyata masih ditempati negara tetangga yang masih satu rumpun yakni Malaysia dengan nilai 80,6.

Tahun lalu, jumlah kunjungan wisata halal ke Indonesia sebanyak 2,8 juta turis. Nah, tahun ini diproyeksi ada tambahan lagi. Sedangkan pada 2019 nanti, ia targetkan bisa mendatangkan hingga lima juta turis asing yang berpelesir wisata halal di sejumlah destinasi halal Tanah Air.  Target tersebut 20% dari target turis asing sebanyak 20 juta pada 2019 nanti.

Yang menarik, wisata halal di Indonesia ternyata menarik minat para pelancong dari negara non muslim. Sebut saja Singapura dan Thailand. "Jadi jumlah kunjungan turis asing ke destinasi halal ternyata lebih banyak berasal dari negara non muslim tersebut," tandas Guntur yang mengaku belum memegang data rinci soal wisman yang bertandang ke destinasi halal itu.

Untuk bisa mencapai target tersebut, pihaknya tengah berupaya menduduki posisi puncak GMTI pada tahun 2019 nanti. "Berada di posisi atas bisa memudahkan Indonesia untuk merebut pasar wisata global," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon