Upaya Kementan dalam Mendongkrak Produktivitas Pertanian



KONTAN.CO.ID -  BOGOR. Meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Barat menjadi sorotan utama pada Millennial Agriculture Forum (MAF) yang diadakan oleh Polbangtan Bogor pada Sabtu (16/3).

Dalam upaya mengatasi tantangan pertanian di Indonesia, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan MAF untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswa agar menjadi wirausaha mandiri.

Edisi MAF kali ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka: Dede Sopyandi (Petani Milenial), Desrial (Dosen di IPB), dan Sostenes (Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi), serta diikuti oleh lebih dari 600 peserta secara online.


Baca Juga: Luas Lahan Kemitraan Wilmar Padi Capai 20.000 Ha, Tersebar di 19 Kabupaten

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, memberikan sambutan mengenai pentingnya pertanian modern sebagai kunci untuk kemajuan lebih lanjut dalam sektor tersebut.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku industri pertanian, saya yakin bahwa masa depan pertanian Indonesia akan dipenuhi dengan inovasi, kemandirian, dan kemakmuran," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (22/3).

Desrial, Dosen IPB, menyoroti pentingnya optimalisasi lahan bera dengan menggunakan Alsintan sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan pertanian di tengah perubahan iklim yang kritis.

Desrial menjelaskan bahwa penggunaan Alsintan memungkinkan pemanenan yang lebih efisien dan produktif, serta membantu petani menghadapi tantangan lingkungan yang semakin ekstrim.

Baca Juga: Anggaran Tambahan Pupuk Subsidi Segera Cair

Sostenes, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, menjelaskan upaya optimalisasi yang dilakukan untuk mengelola sawah tadah hujan, termasuk penerapan pola tanam yang sesuai dengan kondisi lingkungan, penggunaan pompa air, dan penambahan bahan organik.

Dede Sopyandi menyoroti tiga langkah kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yaitu penggunaan benih bermutu, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan pemanfaatan Alsintan dari pra tanam hingga pasca panen.

Forum ini menekankan pentingnya kolaborasi dan dialog antara pemerintah dan generasi muda untuk memajukan sektor pertanian.

Melalui diskusi dan wawasan praktis yang dibagikan oleh para pembicara, peserta diharapkan dapat menjelajahi potensi mekanisasi pertanian, terutama dalam pemanfaatan Alsintan, untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

Baca Juga: Mentan Sebut Anggaran Tambahan Pupuk Subsidi Segera Cair

Forum ini ditutup dengan semangat dan komitmen baru di antara peserta untuk mendorong perubahan positif dalam lanskap pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan inovasi dan kolaborasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli