Upaya Kementan Tingkatkan Kapasitas Pendamping Petani Muda Jawa Timur



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) bekerjasama dalam program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) untuk mendukung regenerasi pertanian di beberapa provinsi, termasuk Jawa Timur.

Program YESS memberikan dukungan komprehensif kepada pemuda pedesaan untuk mengembangkan kewirausahaan pertanian mereka. Fasilitator Pemuda membantu dalam memfasilitasi petani muda dalam mengembangkan usaha mereka melalui pendampingan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Polbangtan Malang sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan "Peningkatan Kapasitas Fasilitator Pemuda" selama dua hari di Kota Malang.


Baca Juga: Pemerintah Bidik Cadangan Devisa RI Hingga US$ 153,7 Miliar di 2025

Sebanyak 169 Fasilitator Pemuda dari lima kabupaten di Jawa Timur yang terlibat dalam Program YESS menghadiri kegiatan ini. Mereka didukung oleh 183 Fasilitator Pemuda pendamping petani muda Program YESS.

Inisiatif ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk membangun ekosistem baru di sektor pertanian dan memberikan peluang kepada generasi milenial untuk terlibat dalam pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan harapannya bahwa Program YESS dapat mendukung regenerasi pertanian, meningkatkan kompetensi SDM pedesaan, dan meningkatkan jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menekankan peran penting Fasilitator Pemuda dalam mendukung keberhasilan Program YESS dengan memotivasi dan memberi semangat kepada petani muda.

Baca Juga: ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri, menyoroti pentingnya pemahaman tugas dan fungsi Fasilitator Pemuda di lima kabupaten kegiatan YESS di Jawa Timur. "Kami berharap setiap fasilitator dapat mengidentifikasi petani muda potensial untuk membentuk klaster berdasarkan komoditas unggulan," ujarnya dalam siaran pers seperti dikutip Minggu (21/4).

Setelah sambutan dan arahan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait teknik pendampingan, evaluasi data penerima manfaat, pengembangan korporasi petani milenial, pemetaan wilayah kerja fasilitator, pengelolaan data calon penerima manfaat, pendampingan komunitas, dan penyusunan laporan kinerja.

Tujuan dari semua materi tersebut adalah memberikan pemahaman mendalam kepada para fasilitator agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Percepatan Tanam Padi, Petani CSA Grobogan Jadi Target Kementan di Jateng

Harapan dari kegiatan ini adalah memperkuat jaringan dan kerjasama antar sesama pemangku kepentingan dalam sektor pertanian, serta memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan pertanian di Jawa Timur, terutama bagi para petani muda yang menjadi fokus utama program YESS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli