Upaya Mempercepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan Jawa



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia Investment Authority (INA), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) umumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatra, mencakup ruas-ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Medan – Binjai.

Juga konfirmasi dimulainya transaksi (Confirmation of Transaction Commencement/CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang.


CEO INA, Ridha Wirakusumah menyatakan, hal ini sejalan dengan misi INA untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Menurutnya, investasi untuk percepatan pembangunan dan pengembangan jalan tol, khususnya Trans Sumatra dan Trans Jawa akan menciptakan efek multiplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan mengoptimalkan potensi ekonomi di pulau Sumatra dan Jawa.

Baca Juga: INA Tandatangani Dua Investasi Jalan Tol Senilai Rp 39 Triliun

Selain itu, investasi ini menunjukkan sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia, terutama minat investasi di sektor infrastruktur jalan tol Indonesia.

"Kami akan terus menggalang investasi untuk sektor-sektor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan dampak positif pada pembangunan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/4).

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyampaikan bahwa investasi dari INA menjadi sumber pembiayaan baru. Ini melengkapi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman yang membantu mempercepat pembangunan ruas-ruas JTTS lainnya.

“Hutama Karya, sebagai BUMN yang tengah menjalankan penugasan Pemerintah untuk membangun JTTS akan terus menyelesaikan seluruh tahapan, mulai dari pendanaan, perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, sehingga percepatan penyelesaian JTTS dapat berjalan lancar dan dapat selesai sesuai target,” jelas Budi Harto. 

Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono menyampaikan bahwa kerja sama investasi dengan INA merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2022. “Investasi INA akan mendukung komitmen Perseroan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol, terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah," sebutnya.

Baca Juga: Perluas Pabrik ke Semarang, Ini Rencana Bisnis Gema Grahasarana (GEMA) di 2022

Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja, sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya akan lebih stabil dan memperkokoh kesinambungan Perseroan. "Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, proyek-proyek yang dikerjakan oleh Waskita dapat berjalan dengan baik," tambah Destiawan.

Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.

Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga US$ 3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global, antara lain bersama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli