KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi usaha terus diigelar Efishery. Perusahaan rintisan alias
startup bidang budi daya perikanan ini bakal mengoptimalkan beberapa lini bisnis yang sudah berjalan selama ini. Aksi tersebut tidak terlepas dari suntikan dana segar yang baru-baru ini mereka terima. Maklum, Efishery sudah beroperasi lama, lebih dari sepuluh tahun. Belum lama ini, Efishery mendapatkan
green and social loan sebesar US$ 30 juta dari PT Bank HSBC Indonesia. Dana ini bakal mereka gunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Dengan dana tersebut, Gibran Huzaifah,
Chief Executive Officer dan
Co-Founder Efishery, bilang, perusahaannya akan mengembangkan bisnis secara keseluruhan, agar bisa menyediakan layanan bisnis perikanan dari hulu sampai hilir.
Baca Juga: eFishery Berhasil Memasok Ikan dan Udang 300.000 Ton pada 2023 Harapannya, lewat beberapa aplikasi yang sudah Efishery operasikan, para pengguna bisa memanfaatkan layanan yang sudah ada. Misalnya, penyediaan pakan untuk produk perikanan sampai layanan di jalur pemasaran produk. Ia mengambil contoh, layanan Efeeder. Ini adalah perangkat pemberi pakan ikan dan udang secara otomatis. Dengan menggunakan Efeeder, pembudi daya ikan diklaim bisa meningkatkan efisiensi pakan hingga 30%. Tak hanya itu, produksi hasil perikanan pun bisa bertambah hingga 25%. "Lewat pendanaan ini, kami akan memperluas armada eFeeder," ujar Gibran kepada KONTAN tanpa merinci angkanya, Jumat (21/6). Selain itu, Efishery juga akan mengoptimalkan layanan mereka lainnya. Seperti aplikasi eFisheryku. Aplikasi ini untuk mengoptimalkan budi daya perikanan. Selanjutnya, Efarm, aplikasi yang khusus untuk pengelolaan tambak udang. Bukan cuma itu, Efishery juga bermitra dengan institusi keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyalurkan akses pembiayaan mikro kepada pembudi daya Efishery. Labelnya bernama Program Kabayan. Dengan upaya tersebut, sejauh ini layanan Efishery sudah digunakan sebanyak lebih dari 200.000 pembudi daya yang tersebar di seluruh Indonesia. Lalu, ada lebih dari 340.000 pengguna
marketplace Efishery. Tak heran, jangkauan Efishery pun tidak cuma berkutat di pasar dalam negeri saja. Saat ini, Efishery juga sudah melakukan kegiatan ekspor produk perikanan. Khususnya udang dan ikan nila. Pasar utama Efishery adalah ke sejumlah negara utama. Seperti Amerika Serikat dan China.
Lewat semua langkah tersebut, Gibran berharap, pengguna Efishery bisa bertambah lebih banyak lagi. "Kami menargetkan, untuk dapat merangkul satu juta pembudi daya di seluruh Indonesia hingga tahun 2025," ucap Gibran. Langkah berikutnya yang bakal Efishery lakukan adalah, tentunya, terus menjaga kualitas produk dan layanan mereka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon