KONTAN.CO.ID - JAKARTA. melalang buana di hutan Kalimantan Selatan tentu menciptakan banyak pengalaman bagi Muhammad Hanif Wicaksono. Pria asal Blitar, Jawa Timur ini mulai melakukan budidaya buah endemik langka di Kalimantan sejak 2012. Saat berkelana keluar masuk hutan, tentu banyak cerita yang ia alami. Pernah suatu saat ketika ia mencicipi buah-buahan di hutan, lidahnya menjadi mati rasa selama tiga hari. "Awalnya gatal dan kebas selama tiga hari. Saya suka icip buah yang ditemui di hutan," katanya kepada KONTAN. Sayang, sampai sekarang, dirinya tidak mengetahui jenis buah yang membuat lidahnya mati rasa itu. Yang jelas, dirinya tidak kapok untuk terus bergerilya mencari buah-buah langkah dan khas Kalimantan.
Upaya Muhammad Hanif melestarikan tanaman buah khas Kalimantan (2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. melalang buana di hutan Kalimantan Selatan tentu menciptakan banyak pengalaman bagi Muhammad Hanif Wicaksono. Pria asal Blitar, Jawa Timur ini mulai melakukan budidaya buah endemik langka di Kalimantan sejak 2012. Saat berkelana keluar masuk hutan, tentu banyak cerita yang ia alami. Pernah suatu saat ketika ia mencicipi buah-buahan di hutan, lidahnya menjadi mati rasa selama tiga hari. "Awalnya gatal dan kebas selama tiga hari. Saya suka icip buah yang ditemui di hutan," katanya kepada KONTAN. Sayang, sampai sekarang, dirinya tidak mengetahui jenis buah yang membuat lidahnya mati rasa itu. Yang jelas, dirinya tidak kapok untuk terus bergerilya mencari buah-buah langkah dan khas Kalimantan.