KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mengenalkan buah langka asli Kalimantan ternyata tidak semudah membalikkan tangan. Inilah yang dirasakan Muhammad Hanif Wicaksono yang sudah tujuh tahun berjuang membudidayakan buah khas Borneo. Semenjak mencari tahu keberadaan endemik pohon ini sejak 2012, Hanif menyadari masyarakat setempat kurang peduli terhadap tanaman tersebut, terlebih mau membudiyakan. Padahal dengan cara ini bisa melestarikan tanaman tersebut. Akhirnya ia mulai membudidayakan tanaman buah khas Kalimantan di 2016 di Desa Marajai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Selain bisa melestarikan si tanaman, ia juga berharap bisa membantu sebagian masyarakat desa ini yang masih pra sejahtera. Jika kita menelaah, buah khas Kalimantan ini punya nilai ekonomi yang cukup tinggi. "Jadi saya membuat pelatihan pembibitan dan memanfaatkan sumber daya genetik seperti ecoprint," tuturnya ke KONTAN.
Upaya Muhammad Hanif melestarikan tanaman buah khas Kalimantan (3)
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mengenalkan buah langka asli Kalimantan ternyata tidak semudah membalikkan tangan. Inilah yang dirasakan Muhammad Hanif Wicaksono yang sudah tujuh tahun berjuang membudidayakan buah khas Borneo. Semenjak mencari tahu keberadaan endemik pohon ini sejak 2012, Hanif menyadari masyarakat setempat kurang peduli terhadap tanaman tersebut, terlebih mau membudiyakan. Padahal dengan cara ini bisa melestarikan tanaman tersebut. Akhirnya ia mulai membudidayakan tanaman buah khas Kalimantan di 2016 di Desa Marajai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Selain bisa melestarikan si tanaman, ia juga berharap bisa membantu sebagian masyarakat desa ini yang masih pra sejahtera. Jika kita menelaah, buah khas Kalimantan ini punya nilai ekonomi yang cukup tinggi. "Jadi saya membuat pelatihan pembibitan dan memanfaatkan sumber daya genetik seperti ecoprint," tuturnya ke KONTAN.