KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kegiatan rantai pasok atau supply chain yang aman dan terkendali amat dibutuhkan oleh perusahaan logistik, distributor hingga pelaku usaha perdagangan elektronik alias e-commerce. Kebutuhan ini dimanfaatkan start up yang menawarkan layanan digitalisasi rantai pasok dengan teknologi software as a service (SaaS) atau perangkat lunak. Salah satu pelaku usaha yang menyediakan layanan tersebut adalah PT Paket Informasi Digital atau Paket ID dengan produk Mile Apps. Aplikasi ini resmi meluncur pada 2018 dan kini sudah memiliki 24 klien mulai dari logistik, distributor hingga e-commerce. Platform Mile Apps dirintis oleh Dika Maheswara, Founder dan Chief Executive Officer Paket ID serta Indra Prastha Co-Founder dan Chief Technology Officer Paket ID. Mile Apps ini menyasar pasar bisnis sesuai dengan tiga hal. Pertama bisa disesuaikan kebutuhan klien. Kedua menyesuaikan dengan persoalan yang dihadapi pengguna. Ketiga, layanan data driven, artinya data di lapangan bisa terpampang secara real time. "Aplikasi bisa buat yang simple, seperti penerimaan tanda terima atau kompleks bahkan unik," jelas Dika kepada KONTAN.
Upaya Paket ID meraup peluang dari teknologi rantai pasok
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kegiatan rantai pasok atau supply chain yang aman dan terkendali amat dibutuhkan oleh perusahaan logistik, distributor hingga pelaku usaha perdagangan elektronik alias e-commerce. Kebutuhan ini dimanfaatkan start up yang menawarkan layanan digitalisasi rantai pasok dengan teknologi software as a service (SaaS) atau perangkat lunak. Salah satu pelaku usaha yang menyediakan layanan tersebut adalah PT Paket Informasi Digital atau Paket ID dengan produk Mile Apps. Aplikasi ini resmi meluncur pada 2018 dan kini sudah memiliki 24 klien mulai dari logistik, distributor hingga e-commerce. Platform Mile Apps dirintis oleh Dika Maheswara, Founder dan Chief Executive Officer Paket ID serta Indra Prastha Co-Founder dan Chief Technology Officer Paket ID. Mile Apps ini menyasar pasar bisnis sesuai dengan tiga hal. Pertama bisa disesuaikan kebutuhan klien. Kedua menyesuaikan dengan persoalan yang dihadapi pengguna. Ketiga, layanan data driven, artinya data di lapangan bisa terpampang secara real time. "Aplikasi bisa buat yang simple, seperti penerimaan tanda terima atau kompleks bahkan unik," jelas Dika kepada KONTAN.