Upaya Taspen Mendorong Penerapan Budaya Kepatuhan dan Manajemen Risiko



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai negeri (Taspen) menggelar berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan dan Badan Pemerika Keuangan (BPK) mengelar GRC Insight Forum (TGIF).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Taspen untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan penerapan aspek Governance, Risk, and Compliance (GRC).

Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pelaku industri, khususnya industri asuransi,  harus menerapkan GRC  terintegrasi yang diinovasi dengan teknologi digital, guna memastikan tata kelola dan meningkatkan pengelolaan risiko yang lebih baik. 


Selaras dengan fungsi BUMN sebagai agen pembangunan, BUMN memiliki peran strategis untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Karenannya, Taspen diharapkan mengambil peran signifikan dalam penerapan GRC, agar pencapaian kinerja BUMN dapat lebih optimal, dan tercipta bisnis yang sustainable. 

"Selain itu, BUMN juga harus selalu mempertimbangkan konteks sosial, perkembangan dan perubahan regulasi, manajemen risiko, inovasi teknologi, maupun batasan- batasan hukum," kata Rosan dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (21/10).

Baca Juga: OJK Sebut Asuransi dan Dapen Lebih Hati-Hati dalam Menaruh Investasi di Pasar Saham   Semantara itu, Direktur Utama Taspen, Antonius Kosasih mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan budaya kepatuhan dan manajemen risiko di lingkungan perusahaan. Komitmen ini berlaku sama untuk seluruh anak perusahaan Taspen untuk meningkatkan kepercayaan para peserta dan stakeholders.

"Taspen telah bergerak cepat dalam menerapkan inovasi digitalisasi dalam proses bisnis untuk meningkatkan kualitas Perusahaan dalam lingkup bisnis yang dijalankan. Taspen GRC Insight Forum diharapkan menunjukkan bahwa risk culture dan compliance culture selalu jadi sesuatu yang hidup dan tumbuh di segala lini di perusahaan," ujarnya. 

GRC Insight Forum juga menghadirkan beberapa pemateri seperti Asisten Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Kementerian BUMN Dwi Ary Purnomo. Kepala Auditorat VII.D  BPK Didik Julianto, Direktur IT Bank Syariah Indonesia Saladin D. Effendi serta PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia yang diwakili Jeffry Kusnadi dan Emman Marpaung memaparkan terkait Fraud and Cyber Risk Management.

Dalam kesempatan tersebut, Taspen meluncurkan Aplikasi Enterprise Risk Management (ERM) Terintegrasi Taspen dan peresmian atas diperolehnya sertifikasi ISO 37301:2021 Sistem Manajemen Kepatuhan. 

Taspen berharap kegiatan itu ddapat membuat perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumber daya, serta memiliki tata kelola dan pengelolaan risiko lebih terukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk