JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menggali lubang baru untuk menutup lubang utang lama. Emiten operator menara telekomunikasi ini meraih pinjaman sindikasi perbankan sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 15,6 triliun. TBIG akan menggunakan fasilitas tersebut untuk refinancing atau membiayai kembali utangnya. Perinciannya, pertama, TBIG meraih pinjaman berjangka dan revolving tanpa jaminan senilai US$ 1 miliar. Utang tersebut bertenor satu hingga lima tahun dengan bunga LIBOR +1,5% hingga 2% per tahun. Pinjaman berasal dari konsorsium beberapa bank asing, seperti Australia and New Zealand Banking Group, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, BNP Paribas, CIMB Bank Berhad. Kemudian CTBC Bank Co Ltd, Credit Agricole, DBS Bank, Hong Kong Shanghai Banking Corporation, Overseas-China Banking Corporation, Sumitomo Mitsui Banking Corporation serta United Overseas Bank.
Upaya TBIG pangkas utang setinggi menara
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menggali lubang baru untuk menutup lubang utang lama. Emiten operator menara telekomunikasi ini meraih pinjaman sindikasi perbankan sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 15,6 triliun. TBIG akan menggunakan fasilitas tersebut untuk refinancing atau membiayai kembali utangnya. Perinciannya, pertama, TBIG meraih pinjaman berjangka dan revolving tanpa jaminan senilai US$ 1 miliar. Utang tersebut bertenor satu hingga lima tahun dengan bunga LIBOR +1,5% hingga 2% per tahun. Pinjaman berasal dari konsorsium beberapa bank asing, seperti Australia and New Zealand Banking Group, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, BNP Paribas, CIMB Bank Berhad. Kemudian CTBC Bank Co Ltd, Credit Agricole, DBS Bank, Hong Kong Shanghai Banking Corporation, Overseas-China Banking Corporation, Sumitomo Mitsui Banking Corporation serta United Overseas Bank.