Upaya Tokopedia menjaring program pelatihan dari kartu prakerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tokopedia menjadi salah satu perusahaan digital yang menyediakan ragam pelatihan di program kartu prakerja. Di marketplace tersebut bakal tersedia lebih dari 190 pilihan kelas dan pelatihan.

Ada 12 kategori kelas pilihan bagi para peserta kartu prakerja. Mulai dari Bahasa, kecantikan, bisnis, kesenian, tata boga, fotografi, jasa, keuangan, marketing, media, pengembangan diri, terknologi informasi dan data.

Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Tokopedia menjelaskan perusahaan ini tugasnya sebagai penghubung antara penyedia lembaga pendidikan, kelas atau pelatihan dengan peserta program prakerja. Kebetulan, Tokopedia punya fitur belajar dan biaya pendidikan. 


Baca Juga: Ini daftar pelatihan kartu prakerja yang disediakan Ruangguru

"Hal ini membuat Tokopedia bisa dipercaya sebagai mitra platform digital resmi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI untuk meluncurkan fitur baru, yaitu Kartu Prakerja, dengan skema kerja sama yang telah disepakati bersama," jelas Astri saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/4).

Baca Juga: Ekonom Indef tantang debat terbuka dengan staf khusus milenial Presiden

Adapun yang bertugas menyeleksi dan memverifikasi penerima bantuan sekaligus lembaga penyedia kelas dan pelatihan adalah  Lembaga Manajemen Kartu Prakerja. Mengenai besaran anggaran yang dialokasikan pemerintah, Astri menyebut jika hal itu dapat ditanyakan langsung dengan Lembaga Manajemen Kartu Prakerja.

Bagi pengguna kartu prakerja yang ingin mendaftarkan diri di kelas pelatihan yang ada di Tokopedia, yang sudah lolos bisa masuk ke www.tokopedia.com/kartu-prakerja/untuk memilih kelas/pelatihan yang diminati, dan melakukan pembayaran. Pengguna dapat memakai nomor kartu prakerja sebagai metode pembayaran khusus di fitur tersebut.

Tokopedia sendiri merupakan marketplace yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 2009. Berdasarkan berita Kontan sebelumnya, Tokopedia kini menyandang status unicorn usai mencatatkan valuasi sebesar US$ 7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon