JAKARTA. Manjemen PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) nampaknya belum memiliki strategi jitu untuk mendongkrak kinerja tahun ini. Padahal, auditor telah menyatakan keraguannya atas kelangsungan usaha perusahaan sawit milik Grup Bakrie ini.Iqbal Zainuddin, Direktur Utama UNSP mengatakan, pihaknya akan mempertahankan pencapaian perseroan hingga kuartal I-2014. Hingga akhir Maret lalu, penjualan bersih UNSP berhasil naik dari Rp 481,3 miliar menjadi Rp 659,21 miliar atau naik hampir 37% dari periode yang sama tahun lalu.Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 296,52 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, UNSP tercatat merugi Rp 51,27 miilar. Namun, hal itu belum cukup menutup defisit laba perseroan yang pada akhir Maret 2014 nilainya mencapai Rp 1,38 triliun. "Kami usahakan pertahankan (kinerja kuartal I-2014)," ujar Iqbal singkat.Namun, ia tidak memberikan penjelasan komprehensif dan gamblang mengenai rencana untuk meningkatkan kinerja tersebut. Ia hanya bilang akan meningkatkan produktivitas yang berkesinambungan. Tambahan informasi, per akhir tahun lalu, kerugian UNSP melonjak hingga 171% menjadi Rp 2,56 triliun. Kerugian yang terus menerus membuat auditor independen UNSP dari Mazars meragukan atas kemampuan kelompok usaha Bakrie ini untuk melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Upaya UNSP dongkrak kinerja tidak jelas
JAKARTA. Manjemen PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) nampaknya belum memiliki strategi jitu untuk mendongkrak kinerja tahun ini. Padahal, auditor telah menyatakan keraguannya atas kelangsungan usaha perusahaan sawit milik Grup Bakrie ini.Iqbal Zainuddin, Direktur Utama UNSP mengatakan, pihaknya akan mempertahankan pencapaian perseroan hingga kuartal I-2014. Hingga akhir Maret lalu, penjualan bersih UNSP berhasil naik dari Rp 481,3 miliar menjadi Rp 659,21 miliar atau naik hampir 37% dari periode yang sama tahun lalu.Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 296,52 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, UNSP tercatat merugi Rp 51,27 miilar. Namun, hal itu belum cukup menutup defisit laba perseroan yang pada akhir Maret 2014 nilainya mencapai Rp 1,38 triliun. "Kami usahakan pertahankan (kinerja kuartal I-2014)," ujar Iqbal singkat.Namun, ia tidak memberikan penjelasan komprehensif dan gamblang mengenai rencana untuk meningkatkan kinerja tersebut. Ia hanya bilang akan meningkatkan produktivitas yang berkesinambungan. Tambahan informasi, per akhir tahun lalu, kerugian UNSP melonjak hingga 171% menjadi Rp 2,56 triliun. Kerugian yang terus menerus membuat auditor independen UNSP dari Mazars meragukan atas kemampuan kelompok usaha Bakrie ini untuk melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News