Upaya usaha catering sehat bertahan saat pandemi Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaya hidup sehat menjadi satu perhatian masyarakat, mulai dari olahraga hingga makanan sehat. Adanya kesadaran masyarakat untuk memulai hidup sehat menjadi peluang usaha catering makanan sehat.

Catering makanan sehat jadi solusi bagi mereka yang ingin menjaga pola makan tanpa harus repot menyiapkannya. Sejak pandemi Covid-19 melanda tren hidup sehat terlihat meningkat di masyarakat. Namun apakah tren hidup sehat saat pandemi juga mendorong usaha catering makanan sehat juga?

Salah satu pengusaha yang menekuni catering makanan sehat yaitu Damian Pius Susanto pemilik Fit Bite asal Semarang, Jawa Tengah. Hobi berolaharaga dan fokus pada kesehatan menjadi dasar Pius sapaan akrabnya meluncurkan brand Fit Bite pada tiga tahun lalu.


"Catering makanan sehat ini sebenernya bukan hanya bagi yang mau diet. Tapi buat yang ingin jaga kesehatan lewat pola makan juga, misal seseorang ingin jaga gula darah atau tekanan darah," kata Pius kepada KONTAN.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 tahap 2, Dinkes DKI minta perkantoran siapkan tempat penyuntikan

Selain catering harian makanan sehat harian, Fit Bite juga menyediakan frozen food untuk menu daging sapi, ayam dan ikan. Serta snack atau camilan seperti roti sehat dan juga minuman sehat tersedia. "Menu kami semua disesuaikan dengan anjuran dari nutrisionis dan juga dokter. Jadi semua produk Fit Bite emang sudah sesuai anjuran ahlinya," terang Pius.

Untuk catering sehat saat ini Fit Bite baru melayani pelanggan di wilayah Semarang. Namun produk frozen food Fit Bite sudah menjangkau Jakarta dan Bandung. "Kita bisa dijangkau lewat marketplace dan juga Grabfood Go-food juga untuk Frozen dan produk snack dan roti kita," kata Pius.

Adanya pandemi diakui Pius sempat menurunkan permintaan catering makanan sehat di Fit Bite. Awal pandemi datang Fit Bite mengalami penurunan penjualan hingga 50%. Namun enam bulan terakhir Pius sudah merasakan ritme penjualan Fit Bite mulai meningkat.

"Tren enam bulan ini naik, sekarang sudah 80-90% penjualan dibandingkan sebelum pandemi ya. Sebelum pandemi kita bisa layani sebulan itu 50-60 paket catering sehat," ungkap Pius.

Sebelum pandemi rata-rata Fit Bite mampu memasak 60-70 pack makanan sehat. Harga paket catering makanan sehat ada kisaran misalnya untuk paket fat loss ialah full pack harian dibandrol Rp 140.000 perhari, full pack mingguan Rp 130.000 perhari, full pack bulanan Rp 120.000 perhari. Adapun paket full pack terdiri dari makan siang, makan malam, dua snack dan satu buah.

Untuk produk snack atau camilan Fit Bite dibandrol mulai dari Rp 20.000-Rp 65.000. Kemudian produk frozen food Fit Bite dibandrol Rp 80.000 - Rp 300.000. "Kami sebenernya ngga ada minimal beli, satu kotak pun boleh hanya saja jika beli paket misal seminggu tentu ada harga lebih murah," jelasnya.

Pius menargetkan dalam satu atau dua bulan ke depan penjualan dari Fit Bite dapat kembali 100% seperti semula atau bahkan lebih. Guna kembali dongkrak penjualan, strategi sudah disusun diantaranya, membuat paket bundling makanan dan minuman sehat serta promo menarik.

"Kita juga terus kampanye pentingnya melakukan pola makan sehat. Edukasi yang datangkan ahli misalnya. Kemarin ada kita acara tapi terkendala pandemi," jelasnya.

Adapun terkait rencana ekspansi tentunya akan dilakukan oleh Fit Bite. Hanya saja Pius menggaris bawahi bahwa rencana ekspansi ke kota lain baru akan dilaksanakan saat pandemi usai.

"Dengan asumsi pandemi selesai adanya vaksinasi berhasil, saya ingin ekspansi sampai ke Jakarta, Surabaya juga kemudian ke Jogjakarta. Jadi mungkin kita akan fokus ke kota-kota yang itu dulu tapi kembali asumsinya pandemi sudah selesai," ungkapnya.

Dalam waktu dekat Pius juga berencana meluncurkan varian menu baru dari Fit Bite. Menu yang khusus bagi vegetarian akan jadi produk baru dari Fit Bite ke depan.

Konsultan usaha dari DK Consulting Djoko Kurniawan menilai, ke depan usaha catering makanan sehat akan bisa bertumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Hal tersebut tak lain lantaran, makanan sehat dan makanan diet menjadi fokus target market tertentu.

"Orang yang ingin sehat akan membeli produk tanpa pertimbangan harga. Ini yang menyebabkan katering sehat dan diet terus berkembang untuk segment market kelas atas," ungkap Djoko.

Oleh karena itu, Djoko menambahkan tren usaha catering makanan sehat masih punya prospek cukup bagus. Adapun segmen pasar usaha ini adalah kelas ekonomi menengah atas.

Dikaitkan dengan pandemi, Djoko menyebut jika bisnis ini sebenarnya masih dapat berjalan. Namun Djoko menekankan, si pelaku usaha harus tahu cara mengkomunikasikan produknya agar tetap bertahan kala pandemi. "Pelaku usaha harus menonjolkan semua kelebihan agar calon membeli merasa worth jika beli membeli produk," jeasnya.

Selain itu, salah satu yang bisa ditonjolkan misalnya slow cooking, yang membuat calon customer akan berpikir bahwa harga mahal menjadi layak, lantaran cara memasaknya benar dan perlu waktu yang panjang. Kemudian cara memasak dengan protokol kesehatan yang benar juga menjadi penting untuk diekspose oleh pelaku usaha catering makanan sehat.

Selanjutnya: Sejak Awal Tahun Ini Saja, Ratusan Hoaks Tentang Covid-19 Terdeteksi Satgas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .