Upayakan Kelancaran Ibadah Haji 1445 H, Ini yang Dilakukan Kemenag



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI melakukan sederet persiapan guna melancarkan Ibadah Haji 1445H. 

Salah satunya, Direktur Jenderal PHU Kemenag Hilman Latief bilang, jemaah haji Indonesia memproleh layanan fast track yang memungkinkan jemaah untuk menghemat waktu proses imigrasinya. 

Layanan ini diterima jemaah haji yang berangkat dari Embarkasi Soekarno Hatta Jakarta, Adi Soemarmo Solo, dan Juanda Surabaya. 


"Untuk tahun ini diberikan kepada 128.420 jemaah atau 60,21% jemaah haji reguler. Semoga ke depan bisa dirasakan oleh seluruh jemaah haji Indonesia," kata Hilman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (20/5). 

Bukan itu saja, Kemenag telah menjamin perlindungan berupa asuransi bagi para jemaah haji Indonesia.

Pada tahun ini penawaran premi Rp 250.000/jemaah. Sementara, pagu premi tahun ini Rp 175.000/jemaah sehingga kenaikan Rp 75.000/jemaah.

Baca Juga: Jemaah Haji Mulai Bergerak Menuju Makkah Al-Mukarramah

Hilman juga memaparkan, Kemenag telah meyiapkan akomodasi di Tanah Suci berupa hotel dan kendaraan yang tersebar di Makkah dan Madinah. Total ada 169 hotel dengan kapasitas 218.647 jamaah di Makkah dan 104 hotel dengan kapasitas 216.232 jamaah, lalu 550 unit bus shalawat dengan 22 rute dan 76 halte yang beroperasi 24 jam. 

Dia juga memastikan akomodasi lain seperti penyediaan konsumsi pada saat puncak haji dan skema pergerakan jamaah. 

"Kami saat ini sedang bernegosiasi dengan pemerintah Kerajaan Saudi, dengan kementerian maupun pemda setempat agar transportasi yang membawa makanan jamaah haji Indonesia diperbolehkan lewat pada saat penutupan-penutupan jalan di sekitar Makkah," terang Hilman.

Untuk mitigasi dampak perubahan jadwal lantaran ada perubahan 68 kloter gelombang pertama pulang dari Madinah bukan Jedah, maka pihak Kemenag menetapkan beberapa rencana aksi.

"Meninta pihak maskapai untuk menentukan deadline keputusan akhir perubahan jadwal," katanya.

Hal tersebut ditetapkan agar Kemenag memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan skema layanan.

Langkah selanjutnya, kata Hilman yakni menyiapkan angkutan antar kota Makkah-Madinah sebanyak 554 trip, mengurangi satu hari masa tinggal di Makkah untuk transit di Madinah, menyiapkan konsumsi di perjalanan selama transit, menyiapkan hotel transit di Madinah, dan menyiapkan angkutan dari hotel transit ke bandara Madinah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat