Upbit Beberkan Peran Teknologi Blockchain Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju ekonomi hijau bukanlah hal yang mudah, banyak biaya yang harus dikeluarkan di awal untuk menciptakan teknologi dan infrastruktur yang mendukung.

Maka dari itu, pemerintah dan para ahli pun mulai mencari solusi untuk mengembangkan ekonomi hijau, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi blockchain.

Upbit Indonesia, bursa perdagangan aset digital melihat potensi besar dalam peranan teknologi blockchain dalam mengembangkan ekonomi hijau yang berkelanjutan.


Adapun peran utama teknologi blockchain dalam mendukung perkembangan ekonomi hijau antara lain:

Baca Juga: Investor Lebih Pede, Transaksi Kripto Naik pada Bulan Agustus 2023

1. Pelacakan Sumber Daya dan Rantai Pasokan Berkelanjutan

Blockchain dapat digunakan untuk mencatat dengan transparan dan akurat sumber daya alam, seperti kayu, logam, atau air, dari sumbernya hingga ke konsumen akhir. Hal ini sangat penting dalam memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara berkelanjutan dan tidak dieksploitasi secara berlebihan.

2. Energi Terbarukan dan Perdagangan Karbon

Blockchain dapat digunakan dalam industri energi terbarukan untuk memungkinkan perdagangan energi terbarukan secara langsung antara produsen dan konsumen. Selain itu, blockchain juga dapat digunakan untuk mencatat dan mengaudit emisi karbon, memungkinkan perusahaan dan negara untuk memantau dan mengurangi jejak karbon mereka, serta berpartisipasi dalam perdagangan karbon yang efisien.

3. Transparansi dan Akuntabilitas

Blockchain menawarkan tingkat transparasi dan akuntabilitas yang tinggi dalam data dan transaksi. Ini dapat membantu mengatasi masalah penipuan dan greenwashing, serta memastikan bahwa perusahaan dan proyek - proyek yang mengklaim berkontribusi pada ekonomi hijau benar - benar mematuhi praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada ekonomi hijau.

Baca Juga: Harga Aset Kripto Diprediksi Kembali Mendaki di Kuartal IV-2023

Resna Raniadi, VP of Operations Upbit Indonesia mengatakan, meskipun blockchain memiliki potensi besar dalam mendukung ekonomi hijau, penting untuk diingat bahwa teknologi ini juga memiliki tantangan, seperti regulasi, biaya pengembangan, dan juga implementasinya.

“Namun, dengan perkembangan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan, blockchain dapat menjadi alat yang kuat dalam memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau,” ujar Resna dalam siaran persnya, Selasa (3/10).

Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, pihak swasta, dan akademia untuk menciptakan regulasi yang mendukung teknologi blockchain, seperti insentif keuangan untuk perusahaan atau proyek yang menggunakan teknologi blockhain, serta mengadakan edukasi dan pelatihan untuk masyarakat sehingga dapat membantu memperluas pemahaman tentang manfaat teknologi ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto