UPDATE: Bangun hangar, Lion Air tanam US$ 40 juta



JAKARTA. PT Lion Mentari Air menanamkan dana US$ 30 juta sampai US$ 40 juta untuk membangun hangar perawatan pesawat di Bandara Sam Ratulangi, Manado.Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang baru bisa dihubungi malam ini menjelaskan, investasi sebesar itu dikeluarkan maskapainya untuk membangun hangar khusus Boeing 737-900ER yang dapat menampung dua pesawat sekaligus."Kami perkirakan hangar tersebut selesai dibangun dalam waktu sembilan bulan ke depan. Atau paling cepat Juli 2011 baru beroperasi. Untuk tahap awal, hangar itu akan digunakan untuk merawat pesawat sendiri," kata Edward, Kamis (7/10) malam.Hangar yang desainnya dipercayakan kepada Rubb Aviation dari Amerika Serikat tersebut memiliki dua lantai. Dimana lantai dasar terdiri dari Engine Shop, Cabin Repair Shop, Avionic Shop, Non Destructvie Test Shop, Hydraulic Component Shop, Wheel Brake shop dan Ground Support Equipment. Sedangkan lantai dua di setting untuk perkantoran dan guest house karyawan. Sehingga bisa ditebak, porsi investasi terbesar yang dikeluarkan Lion akan banyak terserap untuk membeli peralatan bengkel."Hangar tersebut nantinya bisa melakukan pekerjaan sampai B-Check dan overhaul. Kami akan mengurus sertifikasi maintenance, repair and overhaul (MRO) dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara setelah hangar itu selesai dan siap dioperasikan," imbuhnya.Sampai hangar itu selesai nanti, Lion akan merekrut sekitar 100 teknisi tambahan untuk dipekerjakan. Saat ini Lion sudah memiliki 200 orang teknisi yang mengerjakan perawatan pesawat ringan di hangar Surabaya miliknya. Seperti diketahui, Lion memiliki kerjasama penyediaan teknisi pesawat dengan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Penerbang Curug.Sebelumnya, Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menjelaskan pembangunan hangar merupakan kebutuhan yang mendesak. Karena fasilitas perawatan pesawat yang dimiliki sendiri dapat menghemat biaya perawatan, meningkatkan kemampuan tenaga kerja di bidang perawatan dan yang terpenting dapat meningkatkan kehandalan pesawat, keamanan dan keselamatan penerbangan."Manado dipilih karena tidak ada fasilitas serupa di kawasan Indonesia Timur. Selain menjadi salah satu destinasi penerbangan internasional, letaknya cukup strategis untuk penerbangan jarak jauh dan jarak pendek. Selain itu wilayah sekitar bandara masih cukup luas," kata Rusdi.Ia menargetkan ke depannya hangar tersebut bisa menjadi pusat perawatan pesawat di Indonesia Bagian Timur dan juga menjadi suatu Strategic Business Unit dari Lion dengan melayani pesawat maskapai lain.Setiap hari Lion melayani 390 kali penerbangan ke seluruh Indonesia dengan mengangkut 62.000 penumpang. Tahun ini Lion menargetkan bisa mengangkut 20 juta penumpang dengan armada yang saat ini berjumlah 64 pesawat. Jumlah pesawat Lion akan terus bertambah karena sudah memesan 178 pesawat Boeing 737-900ER dari pabriknya di Seattle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: