BOSTON. General Electric Co. berencana untuk menanamkan investasi lebih dari US$ 2 miliar di China di bidang teknologi dan jasa finansial maupun riset. Proyek ini tak urung akan menyerap 1.000 tenaga kerja. Hal ini di tegaskan oleh Chief Executive Officer Jeffrey Immelt, Selasa (9/11). "GE akan menanamkan lebih dari US$ 1,5 miliar untuk patungan dengan perusahaan pelat merah China di sektor-sektor kunci teknologi," tulis GE melalui pernyataannya. Perusahaan yang berbasis di Connecticut ini akan menggelontorkan US$ 500 juta untuk pengembangan produk dan customer innovation centers hingga tahun 2012. Kemarin, Immelt menunjuk Vice Chairman John Rice untuk mempercepat ekspor dan membiakkan kerjasama di China maupun India, serta membangun infrastruktur untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. GE mengharapkan bisa menganggarkan secara bebas dana senilai US$ 20 miliar pada akhir tahun untuk mendorong penjualan. "China dan India akan memimpin pertumbuhan permintaan energi," kata Zhang Shun, Analis Ping An Securities Co. Menurutnya, China dan India butuh lebih banyak lagi jalanan, pembangkit listrik, dan rel kereta api untuk memenuhi kebutuhan perekonomian yang terus membiak; sekaligus membuka peluang bagi penyedia teknologi seperti GE. GE mengantongi US$ 33 miliar dari revenue sebesar US$ 157 miliar tahun lalu dari emerging market. Dari China, GE menggaet US$ 6 miliar. China kemungkinan akan menggelontorkan dana sebesar 5 triliun yuan (US$ 750 miliar) dalam satu dekade mendatang untuk mengembangkan energi yang lebih bersih. GE pun menanamkan dananya sebesar US$ 10 miliar untuk lima tahun ke depan untuk proyek ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
UPDATE: Kembangkan teknologi, GE tanam US$ 2 miliar
BOSTON. General Electric Co. berencana untuk menanamkan investasi lebih dari US$ 2 miliar di China di bidang teknologi dan jasa finansial maupun riset. Proyek ini tak urung akan menyerap 1.000 tenaga kerja. Hal ini di tegaskan oleh Chief Executive Officer Jeffrey Immelt, Selasa (9/11). "GE akan menanamkan lebih dari US$ 1,5 miliar untuk patungan dengan perusahaan pelat merah China di sektor-sektor kunci teknologi," tulis GE melalui pernyataannya. Perusahaan yang berbasis di Connecticut ini akan menggelontorkan US$ 500 juta untuk pengembangan produk dan customer innovation centers hingga tahun 2012. Kemarin, Immelt menunjuk Vice Chairman John Rice untuk mempercepat ekspor dan membiakkan kerjasama di China maupun India, serta membangun infrastruktur untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. GE mengharapkan bisa menganggarkan secara bebas dana senilai US$ 20 miliar pada akhir tahun untuk mendorong penjualan. "China dan India akan memimpin pertumbuhan permintaan energi," kata Zhang Shun, Analis Ping An Securities Co. Menurutnya, China dan India butuh lebih banyak lagi jalanan, pembangkit listrik, dan rel kereta api untuk memenuhi kebutuhan perekonomian yang terus membiak; sekaligus membuka peluang bagi penyedia teknologi seperti GE. GE mengantongi US$ 33 miliar dari revenue sebesar US$ 157 miliar tahun lalu dari emerging market. Dari China, GE menggaet US$ 6 miliar. China kemungkinan akan menggelontorkan dana sebesar 5 triliun yuan (US$ 750 miliar) dalam satu dekade mendatang untuk mengembangkan energi yang lebih bersih. GE pun menanamkan dananya sebesar US$ 10 miliar untuk lima tahun ke depan untuk proyek ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News