UPDATE Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor Agam Sumbar: 19 Meninggal, 2 Hilang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Agam Sumatra Barat terus bertambah.

Hingga hari Minggu (12/5) pukul 16:40 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, menjadi 19 orang. 

Selain jumlah korban jiwa yang bertambah, korban hilang terdata sebanyak 2 jiwa sementara 19 orang mengalami luka-luka. 


Abdul Muhari,  Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB  menjelaskan,wilayah terdampak pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan. 

Baca Juga: Putra Daerah Sigap Membantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Humbang Hasundutan

Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan. 

Saat ini petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga sore ini sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke tempat pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah. 

Baca Juga: UPDATE Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Tanah Datar, 13 Orang Meninggal

Sementara itu 25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga yang aman.

Banjir bandang dan tanah longsor ini juga menyebabkan kerugian materil. Tercatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, 15 unit di antaranya rusak ringan (RR) dan 23 unit rumah mengalami rusak berat (RB). Sementara itu 72 hektare lahan terdampak. 

Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat, BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar