Urai kemacetan, JSMR tambah lajur



JAKARTA. Pengguna jalan tol Ibukota bolehlah berharap. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tengah merancang pelebaran jalan bebas hambatan yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan itu pun telah menyiapkan dana untuk rencana aksi yang bertujuan meminimalkan kemacetan tersebut.

Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga, mengatakan, ruas tol yang menjadi sasaran pelebaran adalah tol simpang susun Cawang. JSMR akan menambah lajur ruas Jagorawi menuju Semanggi.

Saat ini, di ruas tersebut, hanya ada tiga jalur. Rencananya, di jalan tol ini akan ditambah satu lajur, sehingga menjadi empat lajur. Jasa Marga akan mengubah batasan marka jalan yang ada saat ini. "Tiap lajur (sekarang) lebarnya 3,5 meter, nanti akan dikurangi menjadi masing-masing selebar 3 meter," kata Adityawarman, Kamis (4/7).


Namun, Adityawarman belum bisa memastikan titik asal dan ujung jalan yang menjadi target pelebaran. Masih di ruas simpang susun Cawang, perusahaan pelat merah ini juga akan menambah lajur tol dari arah Halim ke Rawamangun menjadi dua jalur. Kini, ruas tol tersebut baru memiliki satu jalur. Penambahan lajur tersebut untuk memisahkan antara kendaraan truk dan kendaraan kecil.

Sasaran selanjutnya adalah jalan tol layang Tomang. Ruas tol ini akan dilebarkan dari lima meter menjadi delapan meter. Dengan adanya pelebaran ini, kelak tersedia dua lajur di ruas yang terletak di Jakarta Barat ini.

Selain itu, JSMR juga akan memperkokoh tiang pancang. "Dengan begitu, buntut kemacetan yang mencapai Slipi bisa terurai," tutur Adityawarman.

Laba merosot

Selain itu, Jasa Marga berniat membangun jalan underpass dari Rasuna Said ke arah Mampang Prapatan. Namun, hal ini masih dibicarakan dengan pihak Bina Marga. Pasalnya, lahan di lokasi tersebut di bawah kewenangan agen infrastruktur pemerintah ini.

Untuk aksi pelebaran jalan ini, Adityawarman mengestimasi bakal menelan biaya hingga Rp 400 miliar. Ia berharap, izin dari Kementerian Pekerjaan Umum bisa terbit bulan ini juga. Sehingga, di kuatal IV–2013, perusahaan sudah bisa melancarkan aksi pelebaran ini.

Pengerjaan pelebaran jalan ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun. Jika sesuai harapan, maka hasil pelebaran jalan ini sudah bisa dinikmati para pengguna jalan tol pada akhir 2014 mendatang.

Hingga akhir Juni 2013, volume kendaraan yang melintas di konsesi tol JSMR diperkirakan mencapai 602 juta kendaraan. Hassanudin, Direktur Operasional Jasa Marga, menambahkan, hingga akhir tahun, targetnya akan ada sekitar 1,22 miliar kendaraan yang melintas ruas tol JSMR.

Angka tersebut naik sebesar 4% dari jumlah volume kendaran Jasa Marga sepanjang 2012 yang sebanyak 1,1 miliar kendaraan. Terkait kinerja, Adityawarman memperkirakan, di tengah tahun ini, laba bersih perusahaan mengalami penurunan. "Penurunannya di bawah 10%," kata dia. Penurunan ini disebabkan lonjakan beban operasional perusahaan. Maklum, operasional JSMR tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melainkan BBM industri. Selain itu, belanja pegawai perusahaan juga meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri