KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan kawasan hunian yang terintegrasi dengan konektivitas publik atau
Transit Oriented Development (TOD) diproyeksi akan semakin diminati. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (
URBN) turut menangkap potensi tersebut. Direktur Utama URBN Bambang Sumargono optimistis, pengembangan TOD semakin prospektif di tengah upaya pemerintah menekan kemacetan dengan menggenjot penggunaan transportasi publik, termasuk lewat proyek
Mass Rapid Transit (MRT) dan
Light Rail Transit (LRT). Konsep hunian TOD, kata Bambang, sudah teruji berhasil untuk menekan masalah kemacetan di negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Di Indonesia, wilayah ibu kota dan penunjangnya (Jabodetabek) potensial menerapkan konsep tersebut.
"Jabodetabek mau tidak mau, wajib menyusul ketertinggalannya dalam memenuhi fasilitas transportasi umum seperti LRT dan MRT. Konsep TOD akan memiliki prospek yang sangat tinggi baik untuk investor dan penghuni," terang Bambang saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/4).
Bambang bilang, konsep ini mendapat sambutan positif dengan animo yang tinggi dari masyarakat, yang mulai mengalihkan instrumen investasinya ke hunian TOD. Hal ini menurutnya akan menjadi tren baru yang mengawali kebangkitan sektor properti pada tahun 2022, bersamaan dengan mulai beroperasinya konektivitas LRT dan MRT.
Baca Juga: Konsumsi semen domestik terdongkrak insentif PPN di sektor properti URBN pun menggarap beberapa proyek hunian berkonsep TOD. "Tahun ini kami akan fokus ke beberapa projek TOD kami seperti LRT City Jatibening Baru (Gateway Park) di Jaticempaka yang sudah memulai handover di akhir tahun lalu," sambung Bambang. Selain itu, pada 2021 URBN juga akan mempercepat pembangunan mall Gateway Park sebagai fasilitas penghuni menyambut beroperasinya LRT tahun depan. Meski tak membeberkan nilainya, tapi Bambang memastikan realisasi penjualan mencatatkan hasil yang menggembirakan, apalagi dengan adanya program pemerintah bebas PPN yang memudahkan calon konsumen memilih unit yang telah siap huni.
Selanjutnya, URBN juga melakukan percepatan pembangunan Urban Sky TOD di Cikunir, Bekasi. Pada awal tahun ini pembangunan konstruksinya sudah mencapai lantai 10. "Untuk penjualan sudah mencapai 90% yang didominasi penjualannya oleh
group WIKA," ujar Bambang. Proyek selanjutnya adalah LRT City Ciracas (Urban Signature) di Jakarta Timur yang juga terus melanjutkan pembangunannya sebagai TOD LRT Ciracas, baik pada konstruksi hunian apartmen dan mall. Pada awal tahun ini, Bambang menyebut terjadi peningkatan penjualan yang cukup memuaskan seiring dengan kepercayaan konsumen melihat progres pembangunan LRT dengan peletakan gerbong di area kawasan tersebut. Terakhir, ada proyek Urban Suites di Stasiun LRT Cikunir I Jatibening, di exit KM 8 jalan tol Jakarta - Cikampek. "Yang dalam perancangan
mixed use-nya akan terdiri dari hunian dan mall yang digadang akan menjadi alternatif mall singgah bagi orang-orang Bekasi yang pulang kerja dari Jakarta," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .