JAKARTA. Laju urbanisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir makin mengkhawatirkan. Laju migrasi penduduk desa di penjuru Indonesia mencapai 4% per tahun, salah satu yang tertinggi di dunia. Diperkirakan, pada tahun 2025, sebesar 65% penduduk desa akan berpindah ke kota. Angka ini diestimasi akan mencapai 85% pada 2050. Salah satu penyebab laju migrasi ini adalah rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani subsisten. Petani yang memilih tetap tinggal di desa tidak memiliki banyak pilihan, baik untuk memilih bibit, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), hingga penjualan hasil garapannya sendiri.
Urbanisasi tinggi, ketahanan pangan terancam
JAKARTA. Laju urbanisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir makin mengkhawatirkan. Laju migrasi penduduk desa di penjuru Indonesia mencapai 4% per tahun, salah satu yang tertinggi di dunia. Diperkirakan, pada tahun 2025, sebesar 65% penduduk desa akan berpindah ke kota. Angka ini diestimasi akan mencapai 85% pada 2050. Salah satu penyebab laju migrasi ini adalah rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani subsisten. Petani yang memilih tetap tinggal di desa tidak memiliki banyak pilihan, baik untuk memilih bibit, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), hingga penjualan hasil garapannya sendiri.